Menginjak Usia 73 Tahun, Jabar Bertekad Bangun Infrastruktur Besar-besaran

Sabtu, 18 Agustus 2018 - 13:15 WIB
Menginjak Usia 73 Tahun, Jabar Bertekad Bangun Infrastruktur Besar-besaran
Sekda Jabar Iwa Karniwa. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Di usianya yang akan menginjak 73 tahun, Provinsi Jawa Barat bertekad membangun infrastruktur fisik secara besar-besaran guna mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat Jabar.

Diketahui, melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 26 Tahun 2010, Hari Jadi Jabar ditetapkan jatuh pada 19 Agustus 1945. Momentum yang hanya berselang dua hari dari Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) itu dinilai istimewa untuk memantapkan tekad pembangunan, khususnya infrastruktur fisik.

"Dalam momentum HUT ke-73 RI dan Hari Jadi Jabar, kita bertekad membangun infrastruktur besar-besaran, mendukung sepenuhnya pemerintah pusat," tegas Iwa di Bandung, Sabtu (18/8/2018).

Iwa memaparkan, proyek-proyek infrastruktur di Jabar yang saat ini masih dalam tahap perencanaan, pembangunan, dan sebagiannya sudah selesai, di antaranya jalan tol, bandara, pelabuhan, hingga waduk.

Salah satu proyel jalan tol, yakni Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang diharapkan mampu meningkatkan arus barang dan orang dari Bandung-Cirebon dengan waktu tempuh maksimal satu jam, termasuk dari dan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka.

"Sekarang sedang proses di seksi satu yaitu Cileunyi-Rancakalong, sedangkan Rancakalong-Sumedang untuk seksi dua fase satu itu sudah selesai, sekarang sudah mengacu pada seksi dua fase dua sampai ke Sumedang," jelas Iwa.

Proyek jalan tol lainnya, yakni Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang akan dilanjutkan ke Ciranjang hingga Padalarang serta Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas) yang akan diperpanjang hingga Ciamis-Banjar-Cilacap sepanjang sekitar 186 kilometer.

Iwa juga menyebut, kehadiran Tol Cisumdawu diharapkan meningkatkan efektivitas Bandara Kertajati yang dirancang menjadi bandara nomor dua terbesar di Indonesia, bahkan dimungkinkan suatu saat nanti lebih besar dari Bandara Soekarno-Hatta.

"Lewat Tol Cisumdawu, Bandung-Kertajati bisa ditempuh dalam waktu 45 menit. Untuk mendukung upaya itu, kita juga telah mengalokasi anggaran hingga Rp60 miliar untuk pembebasan lahan akses jalan nontol (Bandara Kertajati), sementara pembangunan jalannya dilakukan Kementerian PUPR," paparnya.

Proyek infrastruktur lainnya yakni pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang yang peletakan batu pertamanya (groundbreaking) sudah dimulai beberapa waktu lalu. Pelabuhan ini digadang-gadang menjadi pelabuhan peti kemas terbesar kedua setelah Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.

Sementara, untuk mendukung pembangunan ketahanan pangan sehingga Jabar tetap menjadi salah satu lumbung padi nasional, kata Iwa, pemerintah pusat dan Pemprov Jabar tengah fokus merampungkan pembangunan enam waduk yang tersebar di Jabar. "Empat waduk di antaranya sekarang sudah on going process," katanya.

Iwa menyebutkan, pembangunan Waduk Leuwi Keris yang terletak di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya ini untuk meningkatan produktivitas ketahanan pangan dan penyediaan air baku untuk wilayah Ciamis, Tasikmalaya, dan Banjar.

"Selain itu, ada Waduk Sadawarna untuk wilayah Indramayu dan Subang. Lalu Waduk Ciawi untuk meningkatkan air baku dan pengendalian banjir, baik itu wilayah Bogor maupun juga lebih utama lagi Jakarta," sebutnya.

Waduk lainnya, yakni Waduk Sukamahi yang akan difungsikan sebagai pengendali banjir sekaligus mempertahankan ketahanan pangan di wilayah Bogor, termasuk Waduk Matenggeng untuk wilayah Kuningan dan sebagian Cilacap.

"Sehingga, indeks panen itu nanti diharapkan dari dua mengarah kepada tiga kali dalam setahun," tandas Iwa.
(Baca Juga: Mengenal Soetardjo Kartohadikoesoemo, Gubernur Pertama Jawa Barat(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8497 seconds (0.1#10.140)