Peringati HUT RI, 3 Komunitas di Majalengka Bedah Rumah Warga

Sabtu, 18 Agustus 2018 - 12:37 WIB
Peringati HUT RI, 3 Komunitas di Majalengka Bedah Rumah Warga
Dengan semangat kebersamaan, Baraya Urang Majalengka (BUM), Komunitas Rantau Majalengka (KRM), dan Paguyuban Majalengka (PGM) membedah rumah warga. Foto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Beragam cara dilakukan masyarakat untuk merayakan HUT ke-73 RI. Selain menggelar sejumlah perlombaan, moment tersebut juga diisi dengan kegiatan kemanusiaan, seperti yang dilakukan sejumlah komunitas di Majalengka, Jawa Barat.

Dengan semangat kebersamaan, Baraya Urang Majalengka (BUM), Komunitas Rantau Majalengka (KRM), dan Paguyuban Majalengka (PGM) tidak sungkan menyingsingkan lengan baju untuk menabur cinta kepada sesama.

Kondisi rumah Ibu Tarsimah, di RT 002/005, Blok Kertawibawa, Desa Kertasari, Kecamatan Ligung, sukses memantik rasa kepedulian dari orang-orang yang berada di tiga komunitas itu. Tinggal di rumah yang hanya berukuran sekitar 6x3 meter, dengan dinding tidak permanen yang sudah berlubang, ditambah kondisi Tarsimah yang sudah renta, menarik mereka untuk bersama-sama bergandengan tangan.

Kondisi Ibu Tarsimah semakin 'lengkap' ketika memasuki musim hujan. Tinggal seorang diri tanpa suami dan anak, dia dipaksa harus kuat menahan dingin lantaran rumah yang ditempatinya tidak bisa membuatnya aman dari air hujan, dari atas maupun resapan dari bawah.

"Kami sebelumnya ada survei, menghadap juga ke pemerintahan desa, untuk selanjutnya berinisiatif melakulan bedah rumah. Hari ini, kami memulai. Insya Allah, pengerjaan bisa selesai selama dua hari, hingga besok," kata salah satu pengurus dari salah satu komunitas, Arif Hidayat kepada SINDOnews di lokasi bedah rumah, Sabtu (18/8/2018).

Apa yang dilakukan oleh orang-orang di komunitas itu, memang tidak lantas membuat rumah tersebut benar-benar baru, berbeda dari sebelumnya. Namun, setidaknya dengan bedah rumah itu, ke depan Ibu Tarsimah bisa leluasa beristirahat di usianya yang sudah sepuh.

"Mungkin sekitar 60 sampai 70 persen. Kami ganti beberapa yang dianggap sudah tidak layak. Selain itu, ada juga penambahan. Sebelumya, tidak ada kamar mandi, nanti kami akan buatkan. Begitu juga dengan lantai, kami ingin dipasang keramik, bukan tanah liat lagi," beber dia.

Apa yang dilakukan oleh Arif bersama rekan-rekannya di tiga komunitas itu, benar-benar hanya berbekal kepedulian. Selain urunan dalam hal biaya, proses pengerjaan bedah rumah juga dilakukan dengan cara keroyokan.

"Uang berasal dari donasi berbagai kalangan. Untuk pengerjaan sendiri, alhamdulillaah dilakukan keroyokan. Karena di komunitas kebetulan banyak tukang (bangunan) yang paham," beber dia.

Pengerjaan bedah rumah tidak hanya dilakukan oleh kalangan laki-laki. Sejumlah perempuan yang juga anggota komunitas tampak tidak mau kalah dan ikut ambil bagian mempercantik rumah Ibu Tarsimah.
Peringati HUT RI, 3 Komunitas di Majalengka Bedah Rumah Warga

Bedah rumah milik Ibu Tarsimah itu bukan aksi sosial yang pertama kalinya dilakukan mereka. Dalam sejumlah kegiatan, mereka juga kerap melakukan aksi-aksi sosial lainnya, seperti penyaluran bantuan kepada anak yatim, masyarakat yang sakit, dan lain sebagainya.

Kegiatan-kegiatan itu sudah rutin digelar setiap bulan. Bedah rumah masuk ke dalam agenda rutinan setiap tiga bulan.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.7043 seconds (0.1#10.140)