Bupati Aa Umbara Lantik 5 Pejabat KBB

Jum'at, 17 Mei 2019 - 14:40 WIB
Bupati Aa Umbara Lantik 5 Pejabat KBB
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna saat melantik lima pejabat administrator yang posisinya kosong karena pejabat sebelumnya pensiun di Masjid Ash-Shiddiq, Jumat (17/5/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna melakukan mutasi pejabat untuk pertama kalinya sejak dirinya dilantik pada pada 20 September 2018. Namun, pada mutasi perdana ini pola minimalis dilakukan dengan hanya melantik lima pejabat administrator di lingkungan Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB).

"Ini mutasi pertama di periode kepemimpinan saya dan hanya lima orang. Semuanya promosi untuk mengisi jabatan kosong karena pejabatnya pensiun," kata Aa Umbara seusai pelantikan yang digelar di Masjid Ash-Shiddiq, Kompleks Pemda KBB, Jumat (17/5/2019).

Mereka yang dilantik adalah Kepala Bagian Pengadaan pada Sekretaris Daerah Anni Roslianti yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Sanitasi dan Air Minum Dinas PUPR. Lalu, Sekretaris Inspektorat Bambang Eko Wahjudi yang sebelumnya menjabat P2UPD Madya pada Inspektorat, Kabid Pengembangan Karier BKPSDM Agnes Virganty yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubag Otda pada Sekretariat Daerah.

Kemudian Kepala Bidang Perencanaan dan Mutasi Pegawai pada BKPSDM Dini Setiawati yang sebelumnya menjabat Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Evaluasi Pelaporan pada Sekretariat Daerah, serta Kepala Bidang Pajak II BPKD Rega Wiguna yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Data dan Analisa Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
Bupati Aa Umbara Lantik 5 Pejabat KBB

Aa Umbara meminta mereka yang dilantik harus dapat mengimplementasikan jargon 'KBB Lumpaaat'. Itu adalah konsekuensi jabatan yang diemban untuk membawa KBB lebih baik lagi. Sebab, masyarakat KBB menunggu kinerja dari birokrasi sesuai visi misi Akur. Komitmen itu yang akan dijalankan termasuk mengevaluasi setiap tiga bulan para pejabat yang dilantik.

Terkait hanya lima orang yang dilantik, itu karena sesuai dengan skala prioritas dan kebutuhan. Hal tersebut mengacu kepada proses assesment yang telah dilakukan dalam menilai kompetensi setiap ASN. Dirinya ingin orang yang ditempatkan di sebuah posisi bisa benar-benar paham dengan tupoksinya agar bisa langsung 'lari'.

"Proses ini normatif, besok juga ada assesment sehingga mutasi atau rotasi bisa saja dilakukan dua minggu sekali meskipun tidak langsung ratusan orang," kata dia.

Sekretaris Daerah (Sekda) KBB Asep Sodikin menambahkan, lima orang yang dilantik adalah mereka yang telah mengikuti assesment minggu lalu. Proses tersebut untuk menilai kompetensi dan potensi masing-masing ASN. "Selain jadi database, assesment menjadi syarat ASN untuk promosi jabatan. Berapa orang yang nantinya akan dilantik itu tergantung bupati, kami hanya menyampaikan mana-mana saja jabatan yang kosong," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2363 seconds (0.1#10.140)