Puluhan Mahasiswa Desak Ridwan Kamil Bersikap Tolak People Power

Jum'at, 17 Mei 2019 - 12:50 WIB
Puluhan Mahasiswa Desak Ridwan Kamil Bersikap Tolak People Power
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bandung menggelar aksi damai menolak gerakan people power di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (17/5/2019). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bandung mendesak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengambil sikap menolak gerakan people power yang disuarakan sejumlah elite politik pasca Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Desakan tersebut disampaikan melalui aksi damai yang digelar di depan Kantor Gubernur Jabar, Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (17/5/2019). Dalam orasinya, mereka berharap, gerakan people power yang berpotensi mengganggu suasana kondusif tidak terjadi di Jabar.

Koordinator Aksi M Septian menyatakan, gerakan people power berpotensi menimbulkan konflik di tengah-tengah masyarakat. Terlebih, saat ini, masyarakat kerap disuguhi narasi provokatif sebagai wujud kekecewaan terhadap penyelenggaraan Pemilu 2019. "Tentu ini menjadi sangat tidak elok di tengah panasnya atmosfer politik di Indonesia," tegas Septian di sela aksi.

Menurut dia, demokrasi di negeri ini jangan sampai hancur karena gerakan yang dapat memicu perpecahan dan membelah prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang selama ini dianut bangsa Indonesia. Dia menegaskan, gerakan people power merupakan cara lama yang sudah tidak cocok dalam konteks demokrasi di Indonesia. "Ironisnya, berdasarkan analisa kami, pengerahan massa itu justru datang dari elite politik dan kepala daerah," katanya.

Pihaknya tidak menghendaki kepala daerah terlibat dalam percekcokan opini di masyarakat. Oleh karenanya, melalui aksi damai tersebut, pihaknya ingin mengingatkan seluruh kepala daerah dan elite politik di Jabar tidak terjebak percekcokan tersebut.

"Karenanya, kami mendesak Gubernur Jabar bersikap menolak gerakan people power. Apalagi, kami melihat Gubernur belum menunjukkan sikapnya terkait isu people power ini," tegasnya.

Dia menyatakan, jika Gubernur Jabar mendukung gerakan people power, pihaknya siap menjadi ganda terdepan untuk menghadangnya. Sebaliknya, jika Gubernur Jabar mencegah terjadinya gerakan people power, pihaknya siap menjadi garda terdepan untuk memberikan dukungan.

"Kami meminta Gubernur Jabar mengimbau kepala daerah di Jabar mengajak masyarakatnya tidak ikut serta dalam gerakan people power," tegasnya.

Dalam aksi damai tersebut, Aliansi Mahasiswa Bandung juga berharap, penyelenggara pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak terpengaruh gerakan people power, agar bisa menjalankan tugasnya secara profesional.

"Kami mendukung KPU tetap konsisten dan tidak terganggu oleh pihak-pihak yang terus mendiskreditkan penyelenggara pemilu," tandasnya.

Aksi damai yang digelar mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung itu dikawal cukup ketat aparat kepolisian. Selain berorasi, mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan 'Dukung KPU dan Bawaslu, Himbauan Tidak Terprovokasi oleh People Power, Pesta Demokrasi Damai' dan lainnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6957 seconds (0.1#10.140)