Raih 2 Kursi, PPP Purwakarta Tetap Jadi Oposisi

Kamis, 16 Mei 2019 - 17:01 WIB
Raih 2 Kursi, PPP Purwakarta Tetap Jadi Oposisi
Ketua DPC PPP Purwakarta Budi Sopani Muplih (kiri) bersama anggota DPRD dari Partai Demokrat Amas Mastur. Komunikasi dibangun dalam upaya penyamaan persepsi untuk membuat fraksi gabungan di DPRD Purwakarta. Foto/SINDOnews/Asep Supiandi
A A A
PURWAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kabupaten Purwakarta mulai menentukan sikap politik pascapemilu legislatif 2019. Parpol berlambang Kakbah ini menyatakan untuk oposisi terhadap Pemkab Purwakarta. Diharapkan sikap seperti itu bisa menciptakan suasana politik yang dinamis.

Ketua DPC PPP Kabupaten Purwakarta Budi Sopani Muplih menegaskan, oposisi partainya tidak hanya ditunjukkan pascapileg, akan tetapi sudah menjadi sikap sejak Pilkada 2018. Ketika itu PPP bersama PDIP mengusung pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta Padil Karsoma dan Acep Maman. Artinya, bukan parpol pengusung figur pasangan bupati dan wakil bupati yang sedang berkuasa sekarang.

"Sikap politik oposisi bagi kami sudah jelas. Dan itu bagian dari dinamika politik. Kami optimistis, sikap oposisi seperti ini tidak akan berdampak apa pun terhadap partai," ungkap Budi kepada SINDOnews, Kamis (16/5/2019).

Dia mengaku perolehan suara PPP di Kabupaten Purwakarta menurun drastis. Partainya harus kehilangan dua dari empat kursi sekaligus. Namun, kehilangan kursi baginya tidak lantas akan mengurangi esensi dari sikap penyeimbang pemerintah, meskipun dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

Ditanya soal komposisi fraksi pascapileg, dia menyebutkan, PPP tidak lagi menjadi fraksi tersendiri. Namun, harus bergabung dengan partai lain yang memiliki kesamaan orientasi dalam hal penyeimbang pemerintah. Saat ini, pihaknya sudah mulai menjalin komunikasi dengan sejumlah partai, di antaranya Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Berkarya, dan Nasdem. Perolehan kursi partai-partai tersebut dipastikan di bawah empat sehingga satu sama lain harus bergabung untuk membentuk fraksi. "Bisa saja nanti PPP bergabung dengan Demokrat atau dengan partai lainnya," ujarnya.

Sementara itu, anggota DPRD Purwakarta dari Partai Demokrat Amas Mastur menyatakan, kebijakan dengan siapa partainya bergabung untuk membentuk fraksi ada pada Ketua DPC Partai Demokrat Purwakarta. Akan tetapi, pihaknya cukup mengapresiasi terhadap komunikasi yang sudah dibangun PPP. "Dalam hal oposisi tentunya juga harus diketahui jika Partai Demokrat menjadi pengusung H Aming yang saat ini menjadi Wakil Bupati Purwakarta," kata Mastur.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6409 seconds (0.1#10.140)