Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Gempa 3,6 SR Berpusat di Barat Laut Garut Akibat Aktivitas Sesar
Informasi dan data gempa dari BMKG. Foto/ISTIMEWA
A
A
A
BANDUNG - Gempa bumi dengan magnitude 3,6 Skala Richter (SR) pada Jumat 17 agustus 2018 pukul 15.19 WIB di kedalaman 10 kilometer, berjarak 21 kilometer sebelah barat laut Kabupaten Garut, disebabkan oleh aktivitas sesar atau patahan di daerah itu.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sri Hidayati mengatakan, pusat gempa bumi berada di darat.
Kondisi geologi di sekitar pusat gempa bumi, Kabupaten Garut, umumnya tersusun oleh batuan vulkanik berumur kuarter dan endapan alluvium ditemukan terbatas di sepanjang aliran sungai.
Jenis batuan berumur muda seperti batuan Kuarter yang bersifat urai dan dapat mengamplifikasi guncangan gempa bumi.
“Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi ini diperkirakan disebabkan oleh aktivitas patahan aktif di daerah tersebut,” kata Sri Hidayati yang akrab disapa Bu Ichi ini.
Bu Ichi mengemukakan, berdasarkan informasi dari BMKG, gempa bumi ini dirasakan II Modified Mercalli Intensity (MMI) di Pangalengan.
“Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena pusat gempa bumi berada di darat. Hingga laporan ini dibuat tidak ada laporan mengenai kerusakan akibat peristiwa tersebut,” ujar Bu Ichi.
PVMG, tutur Bu Ichi, masyarakat diimbau tetap tenang dan mengikuti arahan pihak berwenang dan informasi dari pemerintah daerah serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
“Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Masyarakat juga diimbau tetap waspada dengan kejadian gempa susulan yang diharapkan berkekuatan lebih kecil,” tutur Bu Ichi. (BACA JUGA: Gempa Tektonik 3,6 SR Guncang Pangalengan Sore Tadi )
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sri Hidayati mengatakan, pusat gempa bumi berada di darat.
Kondisi geologi di sekitar pusat gempa bumi, Kabupaten Garut, umumnya tersusun oleh batuan vulkanik berumur kuarter dan endapan alluvium ditemukan terbatas di sepanjang aliran sungai.
Jenis batuan berumur muda seperti batuan Kuarter yang bersifat urai dan dapat mengamplifikasi guncangan gempa bumi.
“Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi ini diperkirakan disebabkan oleh aktivitas patahan aktif di daerah tersebut,” kata Sri Hidayati yang akrab disapa Bu Ichi ini.
Bu Ichi mengemukakan, berdasarkan informasi dari BMKG, gempa bumi ini dirasakan II Modified Mercalli Intensity (MMI) di Pangalengan.
“Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena pusat gempa bumi berada di darat. Hingga laporan ini dibuat tidak ada laporan mengenai kerusakan akibat peristiwa tersebut,” ujar Bu Ichi.
PVMG, tutur Bu Ichi, masyarakat diimbau tetap tenang dan mengikuti arahan pihak berwenang dan informasi dari pemerintah daerah serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
“Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Masyarakat juga diimbau tetap waspada dengan kejadian gempa susulan yang diharapkan berkekuatan lebih kecil,” tutur Bu Ichi. (BACA JUGA: Gempa Tektonik 3,6 SR Guncang Pangalengan Sore Tadi )
(awd)
Explore More