Habib Bahar Menyesal dan Sempat Ingin Serahkan Diri ke Polisi

Kamis, 16 Mei 2019 - 14:51 WIB
Habib Bahar Menyesal dan Sempat Ingin Serahkan Diri ke Polisi
Hakim, terdakwa Habib Bahar cs, dan kuasa hukum saat mendengarkan kesaksian Muhammad Mahdi alias Habib Mahdi, kerabat HabibBahar dalam sidang lanjutan di Gedung Arsip dan Perpustakaan, Jalan Seram, Kota Bandung, Kamis (16/5/2019). Foto/SINDOnews/Agus Wars
A A A
BANDUNG - Terdakwa Habib Bahar bin Smith sempat menyesali perbuatannya menganiaya CAJ dan MKU di Pondok Pesantren (Ponpes) Tajul Alawiyyin, Kemang, Kabupaten Bogor pada 1 Desember 2018. Atas penyesalannya itu, Bahar mengutus kerabatnya untuk melakukan mediasi dengan keluarga kedua korban. Bahkan Bahar pun sempat ingin menyerahkan diri ke polisi.

Penyesalan Bahar itu disampaikan Muhammad Mahdi alias Habib Mahdi, kerabat Bahar saat memberikan keterangan sebagai saksi meringankan di sidang lanjutan di Gedung Arsip dan Perpustakaan, Jalan Seram, Kota Bandung, Kamis (16/5/2019).

Di hadapan majelis hakim, Mahdi mengatakan, saat penganiayaan terjadi, dia sedang melaksanakan ibadah umrah. "Setelah pulang tanggal 4 (Desember 2018), saya dapat kabar terjadi kekhilafan dengan adanya video itu (video penganiayaan)," kata Mahdi.

Mahdi kemudian dihubungi oleh Bahar via telepon. Bahar mengaku menyesali perbuatannya menganiaya CAJ dan MKU. "Habib Bahar telepon saya. Beliau (Bahar) menyesal dengan apa yang terjadi. Habib Bahar sempat mau menyerahkan diri ke Polres (Bogor). Lalu saya datang (ke tempat Bahar) dapat kabar Agil (Agil Yahya/terdakwa) sudah ditangkap. Saya ngobrol banyak dengan Habib Bahar. Kalau saya lihat dari matanya, ada penyesalan, tapi ada pendidikan juga dari Habib Bahar ke korban," kata Mahdi.

Habib Bahar lantas menanyakan cara untuk memediasi dengan korban dam keluarganya. Habib Bahar pun meminta bantuan Mahdi untuk melakukan mediasi. Sebab, korban sempat menjadi jamaah dalam majelis taklimnya.

"Ketika beliau minta memediasikan, saya langsung mencari, tapi memang susah dicari. Kami juga libatkan habaib, tokoh sebagai bentuk penyesalan Habib Bahar atas apa yang terjadi," ujar dia.

Singkat cerita, Mahdi mendapat informasi korban dirawat di Rumah Sakit Polri Sukanto. Mahdi dan yang lainnya lantas mendatangi CAJ terlebih dahulu. Di ruang perawatan, Mahdi mengaku bertemu dengan CAJ dan kedua orang tuanya. Menurut Mahdi, orang tua CAJ sudah memafkan dan ikhlas atas peristiwa yang terjadi.

"Saya bicarakan to the point dia mau buat surat pernyataan korban ini sudah legowo. Orang tuanya bilang meskipun dipukuli itu buat pelajaran. Perbincangan sambil tertawa dan endingnya foto bareng," ujar Mahdi seraya menyebut yang melaporkan adalah orang tua MKU.

Mahdi mengatakan saat hendak keluar dari ruangan, CAJ bahkan sempat memeluk Mahdi. Sambil memeluk, CAJ justru menitip pesan untuk Habib Bahar. "Ketika mau keluar, dia (CAJ) tarik saya peluk saya sambil bilang 'habib tolong titip Habib Bahar, demi Allah saya tidak mau Habib Bahar kenapa-kenapa. Saya (CAJ) sudah memafkan dan legowo'. Dia meluk dan sambil nangis," ungkap Mahdi.

Mahdi lalu mendatangi kamar MKU. Saat itu, MKU tengah sendirian tanpa didampingi orang tuanya. Mahdi lalu bertanya ke MKU. "Ente pandang ana, kalau sampai ini (kasus) panjang apa kesannya ulama dan tokoh. Saya katakan dia salah, habib salah, tapi ada itikad Habib Bahar minta maaf. Dia menyampaikan tidak bisa mencabut laporan karena yang melapor orang tuanya," kata Mahdi.

Mahdi yang mendapat nomor telepon ayah MKU dari orang tua CAJ lantas berusaha menelepon. Akan tetapi tak berhasil berkomunikasi dengan ayah MKU. "Telepon pertama ucapan salam dijawab. Tapi tiba-tiba terputus. Kemudian ditelepon lagi tidak aktif. Kami berusaha mencari orang tuanya tetapi Habib Bahar keburu dipanggil (diperiksa polisi) dan tidak pulang lagi," pungkas Mahdi.

Terkait keinginan Habib Bahar menyerahkan diri ke Polres Bogor menurut Mahdi, itu didasari oleh dua terdakwa lain yakni Agil Yahya dan Basith ditangkap terlebih dulu. Habib Bahar merasa bersalah melihat kedua rekannya itu ditangkap akibat kasus penganiayaan.

"Beliau (Bahar) bilang, 'saya nggak bisa saudara saya, sahabat saya di dalam penjara, sedangkan saya di luar'," kata Mahdi menirukan ucapan Bahar.

Akan tetapi, keinginan Habib Bahar itu tak terwujud. Mahdi justru meminta Habib Bahar menahan diri terlebih dahulu. Menurut Mahdi, dia tengah berusaha bertemu dengan keluarga korban untuk melakukan mediasi. "Saya bilang minta waktu tiga hari untuk mediasi. Tinggal berjumpa dengan keluarganya. Saya yakin bisa. Tapi Habib Bahar keburu ditangkap," kata Mahdi.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0626 seconds (0.1#10.140)