Longsor Landa Kidangpananjung, 180 Warga Mengungsi

Rabu, 15 Mei 2019 - 20:35 WIB
Longsor Landa Kidangpananjung, 180 Warga Mengungsi
Petugas Tagana Dinsos KBB membuat dapur umum untuk menyiapkan logistik bagi para pengungsi terdampak longsor di Kampung Cicapeu, Desa Kidangpananjung, Kecamatan Cililin, KBB. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Longsor yang melanda Kampung Cicapeu RW 6, Desa Kidangpananjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menyebabkan 180 kepala keluarga (kk) mengungsi.

Untuk menyediakan logistik bagi pengungsi, personel Tagana Dinas Sosial bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, membangun dapur umum yang berjarak 4 km dari lokasi pengungsian.

"Dapur umum ini didirikan sejak Selasa malam dan menyiapkan kebutuhan untuk buka dan sahur para pengungsi," kata Ketua Forum Komunikasi Tagana KBB E Andi Setiawan saat ditemui di lokasi (15/4/2019).

Dia menyebutkan, di dapur umum ini segala kebutuhan makan dan minum pengungsi disiapkan. Setelah siap, makanan dan minuman langsung didistribusikan ke pengungsi yang berada di tempat penampungan di Kampung Cicapeu RT 02/06.

Hanya ada empat kepala keluarga yang kehilangan rumah dan harta bendanya yang tertimbun tanah rencananya akan dibuatkan tenda di dekat dapur umum.

"Kondisi empat keluarga itu sangat menyedihkan karena sama sekali tidak punya apa-apa setelah rumahnya 'hilang'. Makanya dibuatkan tenda di sini jadi kalau mereka mau makan deket," ujar dia.

Sekretaris Desa Kidangpananjung Asep Sutisna mengemukakan, longsor yang terjadi pada Minggu lalu itu terjadi di beberapa titik. Hanya paling parah menimpa warga di RT 05/06, dimana ada tiga rumah yang tertimbun yakni milik Udi (25) 3 jiwa, Maman (30) 3 jiwa, Irfan (21) 3 jiwa, dan satu masjid.

Di kampung tersebut total terdapat 182 KK dengan 517 jiwa dan hampir semuanya mengungsi karena banyak kondisi rumah yang terancam.

"Kami sudah melakukan pendataan, tidak ada korban jiwa namun ada tiga rumah yang hilang karena tertimbun dan puluhan rumah terancam. Kami juga sudah berkoordinasi dengan BPBD dan Badan Geologi untuk mengecek lokasi apakah masih aman untuk ditinggali atau tidak," tutur Asep.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo menyebutkan, longsor itu mengakibatkan sebanyak 8 bangunan rusak berat, 13 bangunan rusak sedang, dan 33 bangunan rusak ringan, ditambah satu masjid rusak berat.

Pihaknya sudah melakukan asesment pengkajian bencana sekaligus membantu evakuasi barang-barang warga. "Kami imbau warga tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi bencana susulan mengingat hujan masih turun," ungkap Duddy.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3569 seconds (0.1#10.140)