Tokoh Agama Imbau Masyarakat Cimahi-KBB Tak Terprovokasi People Power

Selasa, 14 Mei 2019 - 20:17 WIB
Tokoh Agama Imbau Masyarakat Cimahi-KBB Tak Terprovokasi People Power
Ketua MUI Kota Cimahi sekaligus Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) KH Alan Nur Ridwan. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Tokoh agama di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh seruan people power untuk menggoyang hasil Pemilu 2019.

Seruan people power itu dikhawatirkan menimbulkan perpecahan di masyarakat dan mencederai demokrasi yang sebenarnya telah berjalan dengan baik.

Ketua MUI Kota Cimahi sekaligus Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) KH Alan Nur Ridwan meminta masyarakat menghormati mekanisme yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga penyelenggara Pemilu 2019 yang sah.

Alan meminta masyarakat menyerahkan sepenuhnya hasil Pemilu 2019 pada rapat pleno yang dilakukan KPU pusat. "Pemilu sudah selesai sampai dengan pleno KPU di daerah dan secara umum berlangsung jujur dan adil. Jadi, tidak perlu ada upaya people power mempertanyakan hasil pemilu," kata Alan, Selasa (14/5/2019).

Dia sangat tidak setuju cara-cara inkonstitusional dalam menyikapi hasil pemilu. Kalaupun ada keraguan atau ketidakpuasan lebih baik disampaikan dengan cara konstitusional melalui mekanisme yang benar demi tetap menjaga kerukunan umat.

Oleh sebab itu, ujar dia, sepatutnya masyarakat mulai kembali merekatkan persatuan dan kesatuan setelah terpisah menjadi dua kubu selama pelaksanaan Pemilu 2019.

Dalam demokrasi, perbedaan pilihan itu merupakan hal biasa dan lumrah. Perbedaan pilihan merupakan konsekuensi logis dari sebuah demokrasi. "Sehingga siapa pun yang terpilih, itu adalah hasil pilihan rakyat dan harus diterima," ujar dia.

Sementara itu Ketua MUI Kabupaten Bandung Barat (KBB) KH Muhammad Ridwan mengimbau seluruh pendukung pasangan calon, relawan, dan simpatisan memiliki sikap dewasa, ikhlas, dan legawa dengan hasil yang diputuskan oleh KPU pusat.

Hal ini demi kepentingan bersama. Keutuhan, persatuan, dan kesatuan bangsa Indonesia harus ditempatkan di atas kepentingan semua golongan atau kelompok seperti yang diamanatkan oleh para pendiri negeri.

"Tunjukkan kedewasaan dengan menerima hasil pemilu. Apapun keputusan hasil pleno KPU pusat nanti. Jangan arahkan masyarakat untuk melakukan gerakan people power yang bisa membuat bangsa ini terkotak-kotak," kata Ridwan.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1704 seconds (0.1#10.140)