Mau Ngabuburit? Datang Aja ke 'Jembatan Kapal Titanic'

Selasa, 14 Mei 2019 - 14:38 WIB
Mau Ngabuburit? Datang Aja ke Jembatan Kapal Titanic
Jembatan Kapal Titanic di Blok Sabtu Mencut, Desa Mirat, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Jabar. Foto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Sisa-sisa bangunan gedung maupun infrastruktur biasa meninggalkan pemandangan yang kurang sedap dipandang mata. Kumuh dan kadang menimbulkan bau tak sedap adalah kondisi lumrah yang ditemukan dari material yang sudah tidak difungsikan lagi.

Namun, kesan tersebut tidak berlaku bagi sisa-sisa jembatan di Desa Mirat, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka. Di tempat ini, alih-alih kusam, bekas bangunan jembatan yang masih tersisa itu justru begitu sedap dipandang mata, yang tentunya sangat instagramable.

Berkat imajinasi liar yang dimiliki oleh warganya, bangunan jembatan yang membentang sekitar 24 meter itu kini bisa membuat orang-orang untuk berlama-lama nongkrong di sana. Dengan bermodal beberapa barang, yang sebagian besar merupakan barang bekas, mereka sukses menyulap onggokan sisa jembatan itu jadi memiliki daya tarik tersendiri.

"Ini bekas jembatan. Karena salah satu ujungnya, bantalannya kena abrasi, jadi bikin jembatan baru. Nah, kami dari Pepeling (Pemuda/Pemudi Pecinta/Peduli Lingkungan), tentunya bersama warga sekitar akhirnya mencoba untuk memoles," kata Yudi, salah satu penggiat Pepeling, saat berbincang dengan SINDOnews.

Secara fisik, begitu melihat penampakannya, dipastikan akan segera terbayang pada sebuah kapal. Aksesori berupa beberapa ban luar bekas motor yang dipasang di bagian pinggir jembatan, akan menguatkan kesan tersebut.
Mau Ngabuburit? Datang Aja ke 'Jembatan Kapal Titanic'

"Ya, Kapal Titanic, hahaha. Ini belum seratus persen sih, masih ada beberapa yang perlu polesan. Kaya pembatas di dua sisi ini masih menggunakan bambu, nanti pengennya pakai besi, biar lebih kuat," papar dia.

Rasa nyaman saat nongkrong-nongkrong di tempat itu, nantinya dipastikan akan semakin sempurna. Pasalnya, di sana juga terdapat beberapa kursi, lengkap dengan meja, serta 'payung' dengan pelindung di bagian atas terbuat dari dedaunan. Tempat duduk itu, mirip dengan gazebo, yang biasa terlihat di kedai-kedai kopi out door.

"Memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak digunakan. Seperti ban-ban bekas, atap untuk gubuk pun dari sisa yang sudah tidak digunakan. Kemudian ada beberapa bagian yang kami cat, agar lebih mecak (enak) dipandang," tutur dia.

Suasana indah di 'Kapal Titanic' itu akan semakin terasa saat malam hari. Pasalnya, di sana pun dilengkapi dengan beberapa lampu, yang tentunya akan menambah kesyahduan.

Anda penasaran? Silakan datang ke Blok Sabtu Mencut, Desa Mirat. Khusus pada moment Ramadhan, tempat ini mungkin bisa menjadi tujuan ngabuburit. Sambil menunggu magrib, Anda pun bisa diskusi santai dengan para penggiat Pepeling.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.3760 seconds (0.1#10.140)