Safari Ramadhan di Kodam Siliwangi, Panglima TNI Minta Prajurit Waspada

Selasa, 14 Mei 2019 - 00:57 WIB
Safari Ramadhan di Kodam Siliwangi, Panglima TNI Minta Prajurit Waspada
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol M Tito Karnavian menggelar safari Ramadhan di Makodam III/Siliwangi, Senin (13/5/2019) malam. Foto/Istimewa/Bid Humas Polda Jabar
A A A
BANDUNG - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol M Tito Karnavian melaksanakan Safari Ramadhan di Kodam III/Siliwangi, Senin (13/5/2019) malam.

Acara tersebut berlangsung di Lapangan Upacara Makodam III/Siliwangi Jalan Aceh Nomor 69, Kota Bandung, .

Panglima TNI dan Kapolri disambut Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi,serta pejabat utama TNI dan Polri di jajaran Kodam III/Siliwangi dan Polda Jabar. Tampak pula hadir Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaeman.

Pangliman TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, bangsa Indonesia baru saja melaksanakan pesta demokrasi, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden secara serentak pada 17 April 2019.

"Syukur alhamdulillah pesta demokrasi bisa dilaksanakan dengan aman, damai, dan demokratis. Saat ini kita masih pada tahapan penghitungan suara yang insya Allah nanti tanggal 22 Mei 2019 secara resmi KPU akan menetapkan siapa yang melanjutkan kepemimpinan 2019-2024," kata Hadi.

Panglima TNI memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Prajurit TNI dan Polri yang gigih dan penuh kesiapan mengamankan pesta demokrasi ini, dari mulai tahap kampanye selama 7 bulan sampai pencoblosan pada 17 April 2019 semua dapat terlaksanak dengan aman.

"Marilah kita sejenak menenangkan diri di bulan Ramadhan ini bersama-sama merenungkan tentang pentingnya silaturahmi demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang sama-sama kita cintai," ujar Panglima.

Hadi menegaskan, TNI-Polri bersama masyarakat luas harus tetap mengawal sampai seluruh proses Pemilu 2019 dituntaskan dengan baik. Oleh karena itu seluruh prajurit TNI dan Polri diminta untuk tetap siaga guna mengawal proses demokrasi ini.

Jawa Barat, tandas Panglima, merupakan penyangga ibu kota. Sehingga, apa yang terjadi di Jabar dapat berdampak langsung terhadap Jakarta. Oleh karena itu, prajurit TNI dan Polri sebagai aparat negara harus benar-benar ekstra waspada, bijak dalam menyikapi segala perkembangan yang terjadi pasca-Pemilu.

"Bangun pola kesadaran di tengah-tengah masyarakat bahwa perbedaan dalam Pemilu janganlah mengakibatkan perpecahan sesama anak bangsa," tutur Hadi.

Perbedaan dan keragaman, ungkap Panglima, seharusnya menjadi kekuatan, saling mengisi, dan melengkapi. Tentunya hal ini sudah dirumuskan oleh pendiri bangsa, yaitu dengan menetapkan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan.

Diakhir acara, Panglima TNI dan Kapolri memberikan bingkisan kepada 400 orang anak yatim serta piatu.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.7700 seconds (0.1#10.140)