M Iqbal: Pelaku Ujaran Kebencian dan Hoaks Ditangkap Agar Jera

Selasa, 14 Mei 2019 - 00:39 WIB
M Iqbal: Pelaku Ujaran Kebencian dan Hoaks Ditangkap Agar Jera
Foto/SINDONews/Dok/Ilustrasi
A A A
BANDUNG - Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal menegaskan, penangkapan dan penegakan hukum terhadap pelaku penyebaran ujaran kebencian dan hoaks di media sosial dilakukan agar ada efek jera.

Selain itu, agar tindakan tak terpuji itu tidak ditiru, dituruti atau diikuti oleh masyarakat lain.

"Sebenarnya (penegakan hukum terhadap pelaku penyebar ujaran kebencian dan hoaks) semata-mata untuk menyelematkan si pelaku agar tidak terjerumus lebih dalam. Kami melakukan proses hukum, sesuai fakta hukum. Negara ini negara hukum," kata M Iqbal di sela-sela kegiatan Safari Ramadhan Panglima TNI dan Kapolri di Markas Kodam III/Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Senin (13/5/2019) malam.

Iqbal mengemukakan, Polri telah mengupayakan cara yang sangat persuasif dalam mencegah penyebaran ujaran kebencian dan hoaks. Sosialisasi sudah lama Polri lakukan, jauh sebelum kontestasi politik Pemilu 2019 berlangsung. Terutama saat masuk kontestasi politik digelar, kampanye dan lain-lain sampai hari ini.

"Kami banyak melakukan pembinaan dan sosialisasi di perguruan tinggi. Semua komunitas kami masuk, tentu kerja sama dengan stakeholder. Polisi juga melakukan proses hukum sebagai upaya pencegahan jangan sampai nanti ada masalah, prefentif strike-lah," ujar dia.

Jika ada orang yang melakukan perbuatan itu, tutur Iqbal, polisi akan melakukan profiling terhadap pelaku untuk mengetahui motif. Apakah penyebaran ujaran kebencian dan hoaks itu dilakukan dengan sengaja menyebar berita bohong, fitnah, ujaran kebencian, dan dilakukan berulang kali.

"Baru saja, Polres Cirebon mengamankan satu pelaku (Iwan Adi Sucipto). Polisi akan mendalami kasus itu. Sebenarnya apa motifnya, yang bersangkutan akan kami profiling dulu," tutur Iqbal.

Juru bicara Polri ini mengungkapkan, TNI dan Polri merupakan garda terdepan benteng Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu, tidak boleh ada ujaran-ujarna kebencian yang sengaja memprovokasi bahwa TNI-Polri ada masalah.

"Sampai sekarang kami (TNI-Polri) tetap solid. Coba lihat, pimpinan tertinggi kami, Bapak Kapolri, Panglima TNI, dan semua kepala staf, semua bergandengan tangan. Bahkan sampai ke bawah," ungkapnya.

Iqbal mengaku merasakan ketika menjadi wakapolda di Jawa Timur, bahwa TNI-Polri betul-betul solid. "Mungkin ini adalah fenomena media sosial yang menjadi sarana untuk memperkeruh situasi," kata Iqbal.

"Saya menyampaikan selaku juru bicara kepolisian situasi kondisi seluruh Indonesia relatif aman dan kondusif. Kami Polri di-back up TNI tidak boleh overunderestimate. Kami terus melakukan upaya antisipasi, imbauan-himbauan, pengamanan, dan patroli," pungkas Kadiv Humas.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1858 seconds (0.1#10.140)