Tekan Prevalensi Stunting, Diskominfo Karawang Sosialisasi Genbest

Minggu, 12 Mei 2019 - 20:20 WIB
Tekan Prevalensi Stunting, Diskominfo Karawang Sosialisasi Genbest
Peserta dari kalangan generasi milenial mengikuti sosialisasi Genbest yang digelar Dinas Kominfo Karawang dan Kemenkominfo. Foto/SINDOnews/Nilakusuma
A A A
KARAWANG - Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Karawang menggelar sosialisasi Generasi Bersih dan Sehat (Genbest) kepada kalangan milenial se-Kabupaten Karawang, Minggu (12/5/2019).

Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Karawang. Sosialisasi Genbest ini juga diharapkan menciptakan genarasi penerus menjadi sumber daya manusia (SDM) mumpuni.

"Ini (sosialisasi Genbest) merupakan kegiatan dari Kementerian Kominfo bekerja sama dengan Dinas Kominfo Karawang. Karawang dipilih mungkin karena ada sebanyak 10 desa yang warganya banyak mengalami stunting. Kami harapkan dengan sosialisasi ini bisa menurunkan prevalensi stunting di Karawang karena masyarakat memahami bagaimana mengatasi stunting," kata Kepala Dinas Kominfo Karawang Yasin, Minggu (12/5/2019).

Menurut Yasin, berdasarkan data yang dimiliki Diskominfo Karawang, terdapat 10 desa yang mengalami stunting lebih tinggi dibandingkan desa lain. Ke-10 desa itu antara lain, Sindangkarya, Mulyajaya, Kutagandok di Kecamatan Kutawaluya.

Desa Baturaden, Kecamatan Batujaya; Srikamulyan, Kecamatan Tirtajaya; Sukakaerta, Kecamatan Cilamaya Wetan; Kamurang, Kecamatan Tirtamulya; Gembongan dan Pamekaran, Kecamatan Banyusari; serta Ciptamarga, Kecamatan Jayakerta.

"Jadi ada 10 desa di delapan kecamatan di Karawang (yang angka prevelensi stuntingnya tinggi). Kami berupaya menurunkan tingkat prevalensi stunting di 10 desa ini," ujar dia.

Sementara itu, Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Kominfo Wiryanta mengatakan, Indonesia merupakan negara kedua stunting terbanyak setelah Kamboja.

Prevalensi stunting di Indonesia saat ini tercatat 30,6 persen dari jumlah angka kelahiran. "Target kita itu prevalensi stunting dibawah 20 persen dari angka kelahiran, namun penurunannya dari tahun ke tahun cukup sedikit," kata Wiryanta.

Menurut Wiryanta, penurunan prevalensi stunting tidak bisa diselesaikan hanya oleh Kementerian Kesehatan atau badan di bawahnya. Semua pihak harus dilibatkan agar bisa menurunkan prevalensi stunting sesuai harapan di bawah 20 persen.

"Seperti yang dilakukan Kementerian Kominfo ini dengan sosialisasi Genbest yang bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting," ujar dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0356 seconds (0.1#10.140)