Pemprov Jabar Wacanakan Bandara Kertajati sebagai Pusat Kargo Nasional

Sabtu, 11 Mei 2019 - 19:05 WIB
Pemprov Jabar Wacanakan Bandara Kertajati sebagai Pusat Kargo Nasional
BIJB Kertajati. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana menjadikan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka, sebagai pusat kargo nasional.

Sebagai langkah awal realisasi wacana tersebut, Pemprov Jabar menggelar pertemuan dengan PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) Tbk dan PT Pos Logistik Indonesia di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Jumat 10 Mei 2019.

Pertemuan dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa mewakili Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Turut hadir Director Chief Corporate Affair and Business Development Officer PT JAS Sigit Muhartono serta Direktur Utama PT Pos Logistik Indonesia Yuzon Erman.

Iwa Karniwa menuturkan, agenda utama pertemuan adalah presentasi dari masing-masing pihak menyoal potensi bisnis kargo di BIJB. Menurutnya, pertemuan tersebut masih sebatas pengenalan terkait rencana pengembangan bandara bertaraf internasional itu.

"Kita masih melihat potensi ekonomi, letak geografis dan lain-lain. Kami ingin pengembangan ini segera dilaksanakan, tapi juga tidak menyalahi aturan," tutur Iwa dalam siaran persnya, Sabtu (11/5/2019).

Iwa menyatakan, target utama bisnis kargo di BIJB Kertajati, yakni industri e-commerce yang sedang tumbuh pesat. Titik finish bisnis kargo sendiri, lanjut Iwa, yakni kesejahteraan masyarakat Jabar yang meningkat.

"Kita nanti sediakan lahan 20 hektare. Jika sudah oke, nanti kita akan joint venture. Tapi, sampai dengan saat ini, kita belum tahu nilai investasinya berapa," katanya.

Perwakilan PT JAS, Sigit Muhartono yakin, BIJB bisa berkembang pesat apabila dijadikan pusat kargo. Sebab, jika hanya mengandalkan pertumbuhan penumpang terbilang sulit dan butuh waktu panjang.

"Kalau kita mengharap pertumbuhan penumpang di Kertajati mungkin cukup lama karena akses menuju bandara masih dibangun. Tapi, income dari sebuah airport tidak hanya dari penumpang, bisa juga dari kargo. Makanya, kita usulkan ke Pak Gubernur," jelasnya.

BIJB memiliki beberapa nilai plus sebagai pusat kargo nasional, mulai area sekitar BIJB yang masih luas hingga letak geografis bandara yang tergolong ideal karena tidak jauh dari Jabodetabek maupun Jawa Tengah. Hal itu, kata Sigit, akan memudahkan alur distribusi barang yang masuk ke Indonesia.

"Areanya sangat bagus untuk ekspor dan barang-barang yang masuk dari luar negeri didistribusikan untuk daerah-daerah ini, makanya waktu untuk distribusi tidak lama. JAS sendiri punya pengalaman untuk industri kargo, makanya kita akan manfaatkan koneksi-koneksi kita di luar negeri untuk datang ke Kertajati," jelas Sigit.

Sementara itu, Dirut PT Pos Logistik Indonesia Yuzon Erman menyoroti pasar industri e-commerce. Menurut dia, BIJB berada di lokasi strategis karena pasar e-commerce di Jabar dan Jateng begitu besar.

"Isu-isu ini akan kami coba support dan pemerintah daerah bisa melakukan penetrasi di pasar UMKM. Sehingga, cost mereka bisa lebih murah dan bisa bersaing dengan pasar global, itu kira-kira tujuan dari kolaborasi ini," katanya.

Apalagi, infrastruktur logistik di Jabar sudah mulai terealisasi dengan dibangunnya Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang. Menurutnya, kehadiran pelabuhan nantinya memerlukan provider logistic yang mampu mengelola bisnis tersebut.

"Maka, terjadilah kolaborasi ini antara PT JAS dan PT Pos Logistik Indonesia, yang akan kami lakukan adalah mengaktivasi BIJB menjadi logistic park. Apalagi, 60 persen industri nasional ada di Jawa Barat," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4521 seconds (0.1#10.140)