Mencari Bukti Kehidupan Era Holosen di Gua Pawon

Sabtu, 11 Mei 2019 - 18:10 WIB
Mencari Bukti Kehidupan Era Holosen di Gua Pawon
Penelitian yang dilakukan tim dari Balai Arkeologi Jabar di Gua Pawon, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, KBB, difokuskan mencari bukti baru kehidupan prasejarah di zaman Pleistosen hingga akhir era Holosen. Foto/SINDOnews/Adi H
A A A
BANDUNG BARAT - Ekskavasi titik-titik baru di Gua Pawon, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dilakukan untuk mencari bukti baru kehidupan prasejarah, khususnya sisa-sisa kehidupan dan peninggalan perkakas yang digunakan manusia purba pada fase awal zaman Pleistosen hingga akhir era Holosen yang ada di gua tersebut.

Pencarian dilakukan oleh tim peneliti Arkeologi Jawa Barat yang dipimpin Lutfi Yondri. Ekskavasi lanjutan ini dilakukan tepat di sebelah lokasi temuan kerangka manusia prasejarah yang ditemukan pada tahun 2003 sampai 2017. Sejauh ini dari hasil penelitian sudah banyak ditemukan sisa-sisa kehidupan dari makhluk prasejarah di Gua Pawon.

"Penelitian ini dimulai dari tanggal 7 sampai 30 Mei 2019. Sementara ini kami menemukan sejumlah perhiasan, antara lain dari gigi hiu ada gigi binatang dan kulit kerang. Ada juga bekas gigi babi yang diduga kuat dikonsumsi oleh manusia pawon," jelas Lutfi Yondri saat ditemui di lokasi, Sabtu (11/5/2019).

Pada penelitian lanjutan ini, pihaknya mengambil tema seputar kehidupan prasejarah di akhir era Holosen. Tujuannya untuk melihat apakah aktivitas kehidupan manusia prasejarah di Gua Pawon ini hanya berada di dalam gua atau ada ruang lain. Dari bukti-bukti yang ada menunjukkan ternyata aktivitas kehidupannya di ruang gua itu berbeda-beda.

"Ada periode kehidupan sebelum atap gua itu runtuh, kemudian kehidupan setelah gua runtuh. Bahkan setelah atap Gua Pawon runtuh juga disinyalir masih dihuni," ujarnya.

Menurut Lutfi, penelitian yang dilakukan pihaknya berlangsung sejak tahun 2003. Hasilnya pun cukup memuaskan, dengan temuan tujuh rangka manusia yang ditemukan pada kedalaman rata-rata 3,20 meter. Rangka manusia itu hidup pada periode usia berbeda 9.500 tahun lalu atau 7.500 sebelum masehi dan periode usia 10.000-12.000 tahun lalu.

Rangka-rangka yang ditemukan itu berupa tulang tengkorak, tulang tengkorak belakang, tulang rahang atas, tulang rahang bawah, serta dua rangka yang terkubur dengan posisi melipat, persis seperti janin bayi dalam perut. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, usia manusia prasejarah yang pernah menghuni Gua Pawon itu berusia sekitar 17-36 tahun.

"Selain rangka manusia, kami juga menemukan tanda-tanda kehidupan lainnya. Dari mulai binatang, fragmen tulang binatang seperti babi, landak, dan terakhir monyet yang hingga kini masih ada di Gua Pawon," sebutnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7946 seconds (0.1#10.140)