Pemkab Bandung Barat Prioritaskan Pemeliharaan Jalan yang Dilintasi Pemudik

Sabtu, 11 Mei 2019 - 16:10 WIB
Pemkab Bandung Barat Prioritaskan Pemeliharaan Jalan yang Dilintasi Pemudik
Pemkab Bandung Barat akan memprioritaskan pemeliharaan dan perbaikan jalan yang menjadi jalur-jalur alternatif atau dilintasi para pemudik. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Sejumlah ruas jalan yang menjadi jalur alternatif atau dilintasi para pemudik di Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan menjadi prioritas untuk diperbaiki. Rencananya, proses pemeliharaan dan perbaikan dengan cara menambal jalan-jalan yang rusak atau berlubang itu ditargetkan rampung sebelum arus mudik dimulai atau pada H-7.

"Selain perbaikan jalan reguler yang terjadwal, kami juga memprioritaskan pengerjaan pemeliharaan jalan strategis penunjang arus mudik di bulan puasa ini," kata Kabid Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) KBB Muhammad Ridwan di Ngamprah, Sabtu (11/5/2019).

Ridwan menyebutkan, beberapa ruas jalan strategis penunjang arus mudik di Bandung Barat antara lain Jalan Langensari, Dago, Punclut, Sersan Bajuri, Cihanjuang, Parongpong, Ciwaruga, Cihideung, Cisarua, Selacau, Cililin di wilayah selatan. Pemeliharaan dan perbaikan jalan itu sebagai upaya pemerintah memberikan pelayanan kepada pemudik yang melintas di wilayah KBB.

Setiap tahunnya, kata dia, pemeliharaan jalan rusak selalu dilakukan untuk jalan-jalan kabupaten. Khusus di bulan Ramadhan biasanya pemeliharaan dilakukan sebelum masuk masa arus mudik, umumnya dengan sistem pacthing (tambal). Sementara, untuk jalan provinsi atau nasional, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pemerintah provinsi maupun pusat.

Terkait rencana perbaikan jalan kabupaten tahun ini, dia mengatakan sudah masuk proses lelang dan sebagian sudah masuk tahap pengumuman pemenang. Alokasi anggaran perbaikan jalan dari APBD KBB yang disiapkan mencapai Rp160 miliar. Namun, untuk dana alokasi khusus (DAK) untuk infrastruktur jalan tahun ini mengalami penurunan Rp5 miliar, dari semula Rp16 miliar menjadi Rp11 miliar.

"Penurunan DAK itu berlaku bukan hanya di KBB saja, tapi juga berlaku secara nasional karena di pusatnya memang sedang dilakukan efisiensi anggaran," katanya.

Meski DAK infrastruktur jalan dari pusat mengalami penurunan, secara umum alokasi anggaran untuk perbaikan jalan di KBB mengalami kenaikan. Jika tahun lalu dengan DAK totalnya Rp80 miliar, tapi tahun sekarang mencapai Rp171 miliar. Perbaikan jalan yang didanai dari DAK digunakan untuk memperbaiki ruas jalan Kertamukti-Sarimukti sebesar Rp5,6 miliar dan sisanya ruas jalan Warung Awi-Pasirhaur.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2783 seconds (0.1#10.140)