Pertumbuhan Ekonomi Jabar Triwulan I/2019 Tertinggi sejak 2014

Kamis, 09 Mei 2019 - 15:59 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Jabar Triwulan I/2019 Tertinggi sejak 2014
Ilustrasi
A A A
BANDUNG - Pertumbuhan perekonomian Jawa Barat pada Triwulan I/2019 sebesar 5,43% (yoy) tercatat sebagai pertumbuhan terbesar dalam lima tahun terakhir, sejak 2014. Tingginya pertumbuhan ekonomi Jabar didorong konsumsi rumah tangga dan investasi.

Kepala Grup Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Pribadi Santoso mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat Triwulan I/2019 tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2014-2018) sebesar 5,19% (yoy). Namun, pertumbuhan ini tercatat melambat jika dibandingkan dengan Triwulan IV/2018 seberapa 5,50% (yoy).

"Di awal tahun ini, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat juga masih lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,07% (yoy)," kata Pribadi, Kamis (9/5/2019).

Menurut dia, dari sisi permintaan, motor pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada Triwulan I/2019 adalah konsumsi rumah tangga dan investasi. Konsumsi rumah tangga tetap kuat dan cenderung meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan dan peningkatan jumlah KPM Bansos.

Tingginya pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga ditopang oleh tingkat keyakinan konsumen yang kuat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen yang meningkat dari 122,45 pada Triwulan IV/2018 menjadi 125,72 pada Triwulan I/2019.

Selanjutnya, kata dia, masih berlanjutnya pembangunan infrastruktur strategis di Jawa Barat seperti Pelabuhan Patimban, Tol Bocimi, Tol Cisumdawu, dan Tol Jakarta-Cikampek Elevated II mendorong peningkatan investasi. Dari sisi lapangan usaha, peningkatan kinerja lapangan usaha industri pengolahan, perdagangan, konstruksi serta informasi dan komunikasi seiring dengan peningkatan kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, faktor pendorong perpanjangan kinerja ekonomi Triwulan I/2019 karena melambatnya konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT), konsumsi pemerintah dan ekspor serta kenaikan impor. Di sisi lapangan usaha, melambatnya kinerja lapangan usaha pertanian dan administrasi pemerintahan.

"Juga karena melambatnya pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang utama dan pola seasonal konsumsi pemerintah yang cenderung rendah pada Triwulan I/2019. Selain itu, pergeseran panen raya ke awal Triwulan II/2019 serta perlambatan lapangan usaha administrasi pemerintahan," jelasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5198 seconds (0.1#10.140)