3,7 Juta Warga Jabodetabek Diperkirakan Mudik ke Jabar

Selasa, 07 Mei 2019 - 21:13 WIB
3,7 Juta Warga Jabodetabek Diperkirakan Mudik ke Jabar
Rakor Angkutan Lebaran 2019 yang digelar di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (7/5/2019). Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Sebanyak 3,7 juta warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diprediksi mudik ke berbagai wilayah di Jawa Barat pada musim mudik Lebaran 2019 ini.

Prediksi tersebut mengemuka dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Angkutan Lebaran 2019 yang digelar di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (7/5/2019).

Rakor dihadiri Menteri Perhubungan (Mengubah) Budi Karya Sumadi, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Wali Kota Bandung Oded M Danial. "Hasil survei kita, bangkitan (pemudik) 3,7 juta warga Jabodetabek menuju Jabar," ungkap Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setyadi seusai rakor.

Menurut Budi, tiga wilayah di Jabar diprediksi bakal menjadi tujuan utama pemudik asal Jabodetabek, yakni Bandung Raya, Tasikmalaya, dan Garut. Perinciannya, Bandung Raya sebanyak 775.577 pemudik, Garut 230.941 pemudik, dan Tasikmalaya 213.630 pemudik. "Bandung, Garut dan Tasikmalaya memang jadi tujuan paling banyak, sebagian besar dari Jakarta," katanya.

Dari total 3,7 juta pemudik asal Jabodetabek itu, 40 persen di antaranya diprediksi akan melintasi jalan tol. Selain melalui tol, sebagian pemudik juga diprediksi melintasi jalur pantai utara (pantura).

"Untuk puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 31 Juni hingga 2 Juli 2019, sedangkan arus balik diprediksi terjadi pada 9 Juli hingga 11 Juli 2019 mendatang," sebut Budi.

Lebih lanjut Budi mengatakan, pada musim mudik Lebaran 2019 ini, mayoritas pemudik diprediksi masih menggunakan bus mencapai 4,4 juta pemudik atau sekitar 30 persen. Sementara pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi diprediksi mencapai 4,3 juta penumpang. "Pemudik yang menggunakan sepeda motor juga diprediksi masih tinggi, mencapai 942.000 pemudik atau 6,3 persen," sebutnya. (BACA JUGA: Menhub Prediksi Arus Mudik 2019 Didominasi Kendaraan Pribadi )

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, untuk memfasilitasi para pemudik, seluruh jembatan timbang di Provinsi Jabar akan berhenti beroperasi dan akan digunakan sebagai tempat istirahat (rest area) bagi para pemudik. "Pak Menteri (Menhub) sudah berbaik hati, semua jembatan timbang akan diumumkan dihentikan selama masa mudik," ujarnya.

Di rest area tersebut, lanjut Gubernur, nantinya akan dijajakan berbagai produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) asal daerah setempat. Dia berharap, musim mudik kali ini mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di wilayah lintasan pemudik.

"Konsep ini sesuai dengan slogan Mudik Aman Guyub Rukun. Ukurannya bukan hanya mudik yang lancar dan berkurangnya angka kecelakaan, namun secara ekonomi juga bermanfaat bagi wilayah yang dilintasi," terangnya.

Lebih jauh, Gubernur yang akrab disapa Emil itu berharap, setiap kepala daerah di Jabar berimprovisasi dalam hal kebijakan demi suksesnya musim mudik Lebaran 2019 di Jabar.

"Kami sudah perintahkan tidak ada pasar tumpah, tidak ada delman yang mungkin memacetkan, mengurangi orang nyebrang dengan pembatas jalan, hingga membuat rute tambahan," papar Emil.

Emil pun mengimbau agar para pemudik untuk menggunakan jalur selatan Jabar. Sebab, kata Emil, para pemudik selama ini umumnya menggunakan jalur pantura, sehingga jalur selatan diprediksi bakal cenderung lengang. "Kalau berpikir lebih cerdas, agak sepi, jadi lebih lancar dan lebih banyak pemandangan," tandas Emil. (BACA JUGA: Agar Mudik Lancar, Pemerintah Pertimbangkan Cikampek-Brebes Satu Arah )
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.8236 seconds (0.1#10.140)