Kabupaten Pangandaran Kekurangan Tenaga Tim Penggerak Desa

Selasa, 07 Mei 2019 - 19:14 WIB
Kabupaten Pangandaran Kekurangan Tenaga Tim Penggerak Desa
Tim Penggerak Desa (TPD) Kabupaten Pangandaran. Sampai saat ini, Kabupaten pangandaran masih kekurangan tenaga TPD. Foto/Istimewa
A A A
PANGANDARAN - Kabupaten Pangandaran kekurangan jumlah Tim Penggerak Desa (TPD) untuk bertugas menyosialisasikan program dan kegiatan keluarga berencana (KB) di setiap desa.

Saat ini, Kabupaten Pangandaran baru memiliki 54 orang TPD. "Jumlah 54 orang TPD belum berbanding lurus dengan jumlah desa di Kabupaten Pangandaran sebanyak 93 desa," kata Sekretaris Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Pangandaran Tonton.

Karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran bakal menganggarkan pengangkatan Tim Penggerak Desa (TPD) yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pangandaran.

Tonton menambahkan, TPD merupakan petugas penyuluh KB non-ASN yang didanai oleh APBD Provinsi Jawa Barat. "Tujuannya agar program dan kegiatan KB di Pangandaran berjalan maksimal perlu penambahan TPD yang ditugaskan di setiap Desa," ujar dia.

Saat ini, tugas 54 orang TPD di Kabupaten Pangandaran itu terbantu oleh empat penyuluh KB berstatus PNS. "Harapan kami, pada pembahasan anggaran APBD Kabupaten mendatang, penambahan TPD yang didanai APBD Kabupaten bisa terwujud," tutur Tonton.

Sementara itu, salah seorang penyuluh KB Kecamatan Cijulang Galih Faizal Adam mengatakan, bidang KB di Kabupaten Pangandaran telah menorehkan beberapa prestasi.

"Pada 2018, Kabupaten Pangandaran meraih juara ke 1 kepesertaan metode kontrasepsi jangka panjang tingkat Provinsi Jawa Barat," kata Galih.

Selain prestasi yang pernah diraih, Kabupaten Pangandaran juga telah melaksanakan MOU 3 Plus 1 yang mana program di dalamnya meliputi kampung KB, kepesertaan ber-KB, dan penggalian potensi desa juga launching Laksar Juara Majukan Desa. "Pada kegiatan tersebut dihadiri oleh 1.350 penyuluh KB dan 2000 tenaga penggerak desa se Jawa Barat," ujar Galih.

Program inti dari kegiatan tersebut, tutur dia, di antaranya merealisasikan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam bentuk memenuhi konsumsi makanan bergizi.

"Kegiatan yang dikemas tersebut sebagai aplikasi dari visi Gubernur Jawa Barat tentang juara lahir batin melalui kalaborasi dan inovasi," tutur dia.

Pada kesempatan itu juga Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyerahkan satu unit sepeda sebagai hadiah kepada TPD berprestasi yang kegiatannya akan dilaksanakan oleh DKBP3A Kabupaten Pangandaran.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2936 seconds (0.1#10.140)