Tim Obsevatorium Bosscha Lakukan Pengamatan Hilal di Lembang dan Kupang

Minggu, 05 Mei 2019 - 13:45 WIB
Tim Obsevatorium Bosscha Lakukan Pengamatan Hilal di Lembang dan Kupang
Foto/SINDONews/Dok/Ilustrasi
A A A
BANDUNG - Tim Observatorium Bosscha melakukan pengamatan hilal menjelang Ramadhan 1440 H/2019 Masehi di Lembang, Kabupaten Bandung Barat dan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (5/5/2019).

Kepala Observatorium Bosscha ITB Dra Premana Wardayanti Permadi PhD mengatakan, sebagai institusi pendidikan dan penelitian di bidang astronomi, Observatorium Bosscha melaksanakan kegiatan pengamatan bulan sabit muda pada hampir setiap bulan.

Pengamatan pada Minggu 5 Mei 2019, kata Nana, sapaan akrab Premana Wardayanti Permadi, merupakan pengamatan bulan sabit penanda beralihnya bulan Syaban ke Ramadhan 1440 Hijriah.

"Pengamatan dilaksanakan Tim Observatorium Bosscha di Lembang dan Kupang. Kegiatan pengamatan di dua tempat tersebut dimulai dari pagi hari hingga bulan terbenam di ufuk Barat," kata Nana.

Dia mengemukakan, kegiatan pengamatan bulan sabit oleh Observatorium Bosscha ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas
(kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi dan ketebalan sabit bulan, dan juga dalam rangka rukyatul hilal bulan Ramadhan 1440 H.

"Rukyatul hilal dilakukan pada sore hari dan deteksi sabit bulan dilakukan setelah Matahari terbenam. Sabit yang tampak setelah Matahari terbenam ini disebut sebagai hilal," ujar dia.

Observatorium Bosscha, tutur Nana, setiap tahun menjadi salah satu tujuan lokasi rukyatul hilal Ramadhan dan Syawal oleh perukyat dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat, Kantor Kemenag Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan beberapa organisasi massa Islam.

Nana menuturkan, kegiatan pengamatan hilal di Kupang merupakan lanjutan kerja sama Observatorium Bosscha dengan Subdit Hisab Rukyat dan Syariah Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, dan didukung oleh tim dari Universitas Nusa Cendana (Undana) dan pegiat pendidikan astronomi di Kupang dengan support instrumen dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Pengamatan, tutur dia, dilakukan di rooftop Asrama Rusunawa PPG kampus Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang menggunakan teleskop berukuran 106 mm berjenis refraktor dan detektor kamera berbasis CCD, yang dilanjutkan dengan proses pengolahan citra.

"Observatorium Bosscha juga menyediakan satu perangkat teleskop dilengkapi lensa okuler untuk digunakan langsung oleh masyarakat yang ingin melihat," tutur Nana.

Awal Ramadhan dan Syawal di Indonesia ditentukan oleh pihak yang berwenang, yakni pemerintah Republik Indonesia melalui proses sidang itsbat.

"Tugas Observatorium Bosscha adalah menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal kepada unit pemerintah yang berwenang jika diperlukan sebagai masukan untuk sidang itsbat. Masyarakat dapat mengakses data dan hasil pengamatan hilal di website Observatorium Bosscha https://bosscha.itb.ac.id," ungkap dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2720 seconds (0.1#10.140)