Rekor Dunia Jurus Tunggal Tangan Kosong IPSI Tercatat dalam MP Open 2019

Sabtu, 04 Mei 2019 - 23:58 WIB
Rekor Dunia Jurus Tunggal Tangan Kosong IPSI Tercatat dalam MP Open 2019
Ketua Umum Panitia MP Open 2019 Abdul Kharis Almasyhari saat mematahkan cor beton beberapa rangkap dalam ajang MP Open 2019. Foto Ist
A A A
JAKARTA - Rekor Dunia Pesilat Terbanyak Jurus Tunggal Tangan Kosong IPSI tercatat dalam ajang Kejuaraan Pencak Silat Merpati Putih (MP) Open 2019 di GOR Ciracas, Jakarta, Sabtu (4/5/2019). Pencatatan Rekor Dunia tersebut dilakukan Museum Rekor Indonesia (MURI) yang dilakukan 1.500 lebih peserta dari 26 perguruan pencak silat.

"Pencatatan ini tidak hanya Rekor MURI namun pencatatan Rekor Dunia untuk peserta terbanyak Jurus Tunggal Tangan Kosong IPSI karena belum ada peserta sebanyak 1.500 orang, " kata Triono perwakilan Museum Rekor MURI.

Sementara Ketua Umum Panitia MP Open 2019 Abdul Kharis Almasyhari bersyukur pelaksanaan Merpati Putih Open 2019 yang memperebutkan Piala Panglima TNI, KSAD, KSAU, dan KSAL ini berjalan lancar. "Tujuan kami menyelenggarakan kejuaraan ini untuk menjalin persaudaraan antar perguruan silat seluruh Indonesia bahkan dari mancanegara. Dimana ada peserta dari Singapura yang ikut berpartisipasi dalam kejuaraan ini," kata Abdul Kharis yang juga Ketua Komisi I DPR RI ini.

Menurut Kharis, dalam kejuaraan yang memperebutkan Piala Panglima TNI tersebut tampil sebagai Juara Umum untuk Katagori Dewasa Prestasi Kontingen Pelatda DKI A dengan 7 emas dan 2 perak; tempat kedua PPOP DKI Jakarta dengan 3 emas dan 1 perak; ketiga PPLD NTT dengan 2 emas 1 perak dan 1 perunggu.

"Atas prestasi ini Pelatda DKI Jakarta A mendapatkan Piala Bergilir Panglima TNI uang pembinaan sebesar Rp15 juta dan Piala tetap KSAD. Untuk pesilat dewasa putra terbaik diraih Ronaldo Neno pesilat kelas F Putra PPLD NTT. Ronaldo Neno berhak menerima piala tetap Kepala Staf TNI AU dan uang pembinaan Rp2,5 juta Sedangkan pesilat terbaik dewasa putri diraih Widya Faranisa pesilat kelas A putri dari PPO DKI Jakarta yang berhak menerima piala tetap Kepala Staf TNI AL dan uang pembinaan Rp2,5 juta. Untuk piala tetap Kepala Staf TNI AD juga diberikan kepada juara umum II dan III," papar Abdul Kharis.

Pewaris MP Nehemia Budi Setyawan menegaskan, kegiatan MP Open ini sangat positif bagi perguruan tapi yang terpenting untuk mempererat silaturahmi antar perguruan karena diikuti lebih dari 26 perguruan silat. Penyelenggaraan MP Open 2018 ini, kata dia, merupakan satu kehormatan dan punya gengsi.

"Atlet-atlet sekelas pelatda mau turun di kejuaraan ini . Jadi ini kegiatan yang cukup diperhitungkan oleh perguruan silat. Saya juga mengapresiasi dukungan dari tiga matra TNI baik darat, laut dan udara demi menyukseskan acara ini, " ungkap mas Hemi sapaan akrab Pewaris Merpati Putih ini.

Sementara Ketua Dewan Guru PPS Betako Merpati Putih Mulyanto Tambak, SE juga mengapresiasi pelaksanaan MP Open 2019 ini yang menjunjung tinggi nilai sportifitas.

"Sportifitas dari para pesilat sekarang sudah lebih baik. Mereka sudah lebih paham tentang peraturan pertandingan, bagaimana teknik yang bisa digunakan. Ini yang terpenting sehingga bisa memahami apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan sehingga muncul sportifitas, " kata Mas Mul sapaan akrab Ketua Dewan Guru Merpati Putih ini.

Menurutnya, dari ajang MP Open 2019 ini bisa diambil hikmah dan untuk mengkoreksi sampai sejauh mana kemampuan atlet atlet Merpati Putih. Tidak kalah pentingnya, kata dia, untuk membangkitan minat dan cinta terhadap pencak silat bagi pemula. "Mudah mudahan kedepankan akan bisa berkembang karena bagi pemula sudah mulai dikenalkan, " ujar
Mulyanto.

Kegiatan MP Open ini juga dimeriahkan dengan atraksi pematahan benda-benda keras berupa material gagang besi dragon, cor beton dan plat baja oleh prajurit TNI dan sejumlah pejabat negara yang juga anggota PPS Betako Merpati Putih. Pejabat sipil dan militer tersebut yaitu, Ketua Komisi 1 DPR RI Abdul Kharis, Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Amarulla, Kepala LAN Adi Suryanto dan Sekretaris Mensesneg Sutomo.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Komisi 1 DPR RI Abdul Kharis mendapat kenaikan tingkat kehormatan dari Kombinasi 2 menjadi Khusus 1. Namun untuk mendapatkan strip hijau kehormatan tersebut Abdul Kharis harus mematahkan sejumlah benda-benda keras seperti cor beton, gagang pompa dragon dan plat baja. Semua benda-benda keras tersebut dipatahkan Abdul Kharis dengan menggunakan tangan dan kaki.

Kegiatan MP Open 2019 yang berlangsung sejak 1 Mei 2019 selanjutnya ditutup oleh Komandan Sekolah Komando TNI AL Laksamana Muda TNI Amarulla Octavian, mewakili Panglima TNI yang berhalangan hadir.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8408 seconds (0.1#10.140)