Ketua KONI KBB Bakal Melenggang ke Senayan, Pengurus Bangga

BANDUNG BARAT - Masyarakat olahraga Kabupaten Bandung Barat (KBB) tengah berbahagia. Sebab, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) KBB Rian Firmansyah diprediksi melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR RI dari Partai NasDem dari Daerah Pemilihan Jabar II (KBB dan Kabupaten Bandung).

Putra dari Bupati Bandung Barat itu mencatatkan sejarah sebagai putra daerah asli KBB pertama yang berhasil menjadi anggota DPR RI. Capaian itu menjadi catatan emas mengingat dibukukan saat usianya masih 31 tahun dan tanpa merasakan pengalaman duduk di DPR kabupaten ataupun provinsi.

Berdasarkan data, Rian Firmansyah meraih suara terbanyak dengan total 34.981 suara yang terbagi 29.477 di KBB dan 5.504 di Kabupaten Bandung. Dia mengungguli caleg nomor urut 1 Ade Sudrajat yang meraih 30.036 suara, Dadang Rusdiana yang meraup 21.922 suara, dan Tina Talisa 12.743 suara.

"Ini menjadi sebuah kebanggaan bagi dunia olahraga di KBB. Apalagi dia juga masih muda dan putra daerah, sehingga semoga bisa memajukan dan lebih memperkenalkan olahraga KBB di tingkat nasional," kata Sekretaris Umum KONI KBB Lili Supriatna Hambali, Sabtu (4/5/2019).

Menurutnya, atas nama lembaga dan dunia olahraga di Bandung Barat, pihaknya bangga dan bersyukur atas capaian ini. Dirinya berharap, jika Rian sudah duduk di Senayan dapat memberi dampak positif pada perkembangan dunia olahraga di KBB. Apalagi, KBB akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat Tahun 2022.

"Semoga saja dengan terpilihnya ketua kami menjadi jembatan aspirasi ke tingkat nasional guna menyokong kesuksesan Porda 2022 dimana KBB bakal menjadi tuan rumah dan menargetkan masuk tiga besar," imbuhnya.

Selanjutnya, kata dia, KONI KBB akan mengawal dan mendorong agar Rian melenggang ke Senayan dengan mulus. Selain itu KONI berharap hasil rekapitulasi KPU tidak jauh berbeda dengan angka yang sudah dikantongi partai. Terkait jalannya roda organisasi, dirinya yakin tidak akan terganggu karena dalam memutuskan persoalan dilakukan secara kolektif kolegial.

"Di KONI itu ada empat wakil ketua, sekretaris umum, yang bisa bisa memutuskan secara kolektif kolegial meski keputusan akhir ada di ketua umum. Jadi saya rasa tidak akan terganggu, malah jadi motivasi," pungkasnya.