4 Mahasiswa Bandung Bakal Ikuti Ajang Writing Competition Tingkat Nasional

Jum'at, 03 Mei 2019 - 13:15 WIB
4 Mahasiswa Bandung Bakal Ikuti Ajang Writing Competition Tingkat Nasional
Salah seorang peserta writing competition saat memaparkan karya mereka di hadapan dewan juri. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Empat mahasiswa dari tiga perguruan tinggi di Bandung bakal menjadi wakil Jawa Barat pada ajang Writing Competition tingkat nasional. Mereka berhasil menyisihkan puluhan karya pada kompetisi ilmiah yang digelar Djarum Foundation.

Keempat mahasiwa tersebut adalah Hanny Rafiqoh dari Universitas Pasundan Jurusan Manajemen dan Petra Pradnja Paramita mahasiswi Universitas Katolik Parahyangan Jurusan Hubungan Internasional, mewakili karya kategori Humaniora, Budaya, dan Ilmu Sosial.

Sedangkan dua mahasiswa lainnya adalah Sheilla Windy Komara dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Sains dan Teknologi Farmasi dan Patricia Samantha Puteri dari Institut Teknologi Bandung Jurusan Farmasi. Keduanya mewakili kategori Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Keempat mahasiwa tersebut keluar sebagai juara setelah mengikuti proses penjurian di Hotel Amarossa, Jalan Aceh, Kota Bandung, pada Kamis (2/5/2019). Ada 10 finalis yang diuji karyanya untuk maju sebagai wakil nasional.

Karya mereka diuji oleh juri akademisi, jurnalis, hingga praktisi bisnis, yakni Dr Kian Ming, S.Si., M.Si (Dosen Fakultas Teknologi Informasi dan Sains, Universitas Katolik Parahyangan), Budhiana Kartawijaya (Wartawan senior Harian Umum Pikiran Rakyat), dan Gandjar Suwargani (pemilik OZ Radio).

Menurut Kian Ming, kriteria penilaian Writing Competition meliputi sisi originalitas ide, kedalaman tulisan, dan lainnya. Dia mengakui, perlu pembenahan dari sisi kedalaman tulisan. Namun dia memakluminya, karena karya ini perlu pengembangan lebih lanjut.

"Ide tulisan cukup beragam, jadi tema-tema yang diangkat juga baru. Ini membuktikan bahwa peserta yang merupakan Beswan Djarum memiliki potensi besar dalam memberikan solusi bagi permasalahan yang ada. Saya yakin, kalau karya tulis ini lebih dipetakan akan menjadi hal yang nyata, akan sangat luar biasa dampaknya bagi masyarakat," kata Kian Ming.

Salah seorang peserta kompetisi, Patricia mengaku, karyanya mempresentasikan tulisan berjudul Cerana Beeswax: Lilin Lebah Indonesia Sebagai Alternatif Lilin Parafin Penyebab Kanker. Di bersyukur karena ide dan gagasannya mendapat apresiasi besar dari dewan juri.

Menurut dia, lahirnya ide dan gagasan dalam karya tulis tersebut tak lepas dari kondisi yang dilihat di wilayah Bandung. "Di Bandung, banyak sarang lebah yang dibuang setelah madunya diambil. Padahal, sarang madu itu memiliki nilai tinggi sebagai bahan lilin yang ramah terhadap kesehatan manusia. Inilah yang saya kupas di karya tulis ini," tutur Patricia.

Sementara itu, Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H. Serad menuturkan, Writing Competition merupakan sarana dan wahana bagi Beswan Djarum untuk berani berpikir kritis terhadap permasalahan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Kemudian mereka ditantang untuk memberikan kontribusi positif sebagai solusi dan menuangkan gagasannya dalam bentuk esai.

"Writing Competition merupakan salah satu upaya mempersiapkan Beswan Djarum sebagai pemimpin masa depan. Tidak hanya cerdas dan berkarakter kuat, tetapi juga kritis dan kreatif dalam mencari solusi atas berbagai persoalan yang terjadi di lingkungan sekitarnya," ujarnya.

Proses seleksi yang diikuti para Beswan Djarum dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama merupakan final regional yang diadakan di empat kota yakni Bandung, Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Di setiap final regional, akan dipilih dua pemenang dari tiap-tiap kategori yang akan meraih tiket untuk beradu gagasan di Final Nasional Writing Competition yang akan diadakan di Yogyakarta pada 21-22 Mei 2019.

Primadi juga menjelaskan, tahun ini animo para Beswan Djarum untuk mengikuti Writing Competition terbilang cukup tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tercatat, sebanyak 165 Beswan Djarum mendaftarkan karya tulis mereka.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5549 seconds (0.1#10.140)