Organisasi Buruh Kecam Tindakan Anarkistis saat Peringatan May Day

Kamis, 02 Mei 2019 - 14:50 WIB
Organisasi Buruh Kecam Tindakan Anarkistis saat Peringatan May Day
Bentrok antara massa berpakaian hitam dengan polisi di Bandung. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Organisasi buruh mengecam keras kerusuhan yang terjadi saat Peringatan Hari Buruh 1 Mei 2019 di Kota Bandung. Mereka menekankan, kerusuhan itu tak mencerminkan aksi buruh yang damai.

Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jawa Barat Roy Jinto Ferianto mengatakan, kaum buruh sangat mengecam keras kerusuhan yang dilakukan oleh oknum. Kerusuhan itu mencederai peringatan Hari Buruh di Bandung.

"Buruh sejak awal berkomitmen aksi May Day berjalan dengan aman tertib. Kami kaum buruh dalam peringatan May Day menyampaikan tuntutan kepentingan nasib kaum buruh secara murni. Tidak ada tuntutan lain selain daripada hak kami," kaya Roy di Bandung, Kamis (2/5/2019).

Terkait kerusuhan itu, Roy mengaku menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian. Pihaknya juga menyayangkan perilaku para oknum demonstran yang melakukan kerusuhan dan mencoret-coret mobil.

Bahkan, kata dia, peserta aksi May Day sangat dirugikan dengan kejadian kemarin. Banyak mobil anggota SPSI yang dicoret-coret sehingga mengakibatkan kerugian materil. "Ke depan peringatan May Day tidak boleh terjadi kejadian seperti kemarin, karena peringatan May Day kaum buruh menjadi ternodai," ujarnya.

Pada dasarnya, kata dia, pihaknya tidak bisa melarang elemen manapun ikut turun aksi dalam peringatan May Day. Namun, pihaknya menekankan agar tertib aman dan tidak memprovokasi kaum buruh. Mereka juga diminta tidak mencederai perjuangan kaum buruh.

Diketahui, beredar video gambar kerusuhan saat May Day di Bandung. Kelompok orang berpakaian hitam tampak dibubarkan polisi. Kejadian tersebut juga sempat menyebabkan dua wartawan mendapatkan kekerasan yang diduga dilakukan oknum polisi. (Baca Juga: Sudah Tunjukkan Identitas Wartawan, Kamera Diambil dan Fotonya Dihapus(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2135 seconds (0.1#10.140)