Sudah Tunjukkan Identitas Wartawan, Kamera Diambil dan Fotonya Dihapus

Rabu, 01 Mei 2019 - 15:15 WIB
Sudah Tunjukkan Identitas Wartawan, Kamera Diambil dan Fotonya Dihapus
Polisi berusaha membubarkan kelompok massa berkostum hitam-hitam. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Saat polisi menindak tegas kelompok massa berkostum hitam-hitam yang hendak memancing aksi anarkistis buruh di Kota Bandung, Jaewa Barat, Rabu (1/5/2019), wartawan yang sedang melaksanakan peliputan mengabadikan peristiwa itu. Namun, polisi melarang wartawan mengambil foto dan merekam tindakan tegas polisi. Akibatnya, dua wartawan diamankan petugas.

Aliansi Jurnalis Independan (AJI) Bandung dalam rilisnya menyebutkan, fotografer Tempo Prima Mulia dan jurnalis freelance Iqbal Kusumadireza (Reza) hendak meliput aksi buruh di Gedung Sate.

Sekitar pukul 11.30, Reza dan Prima berkeliling sekitar Gedung Sate untuk memantau kondisi pergerakan massa buruh. Saat tiba di Jalan Singaperbangsa, sekitar Dipatiukur, Prima dan Reza melihat ada bentrokan antara polisi dengan massa berbaju hitam-hitam.

Reza dan Prima mengaku melihat massa berbaju hitam tersebut dipukuli oleh polisi. Melihat kejadian tersebut, keduanya langsung membidikkan kamera ke arah kejadian tersebut. Setelah pindah lokasi untuk mengabadikan gambar yang lain, Reza tiba-tiba dipiting oleh seorang anggota polisi. Menurut Reza, polisi tersebut dari satuan Tim Prabu Polrestabes Bandung.

Saat dipiting, Reza dibentak dengan pertanyaan “Dari mana kamu?”. Reza menjawab, “Wartawan”. Lalu menunjukkan identitas persnya. Lalu, polisi tersebut justru mengambil kamera yang dipegang Reza sambil menginjak lutut dan tulang kering kaki kanan Reza berkali-kali. "Sebelum kamera diambil juga udah ditendang-tendang. Saya memepertahankan kamera saya. Sambil bilang saya jurnalis," kata Reza.

Akibat tindakan keras polisi, kaki kanan Reza mengalami luka dan memar. Setelah menguasai kamera Reza, polisi tersebut menghapus sejumlah gambar yang sudah diabadikan Reza. Prima Mulia mengalami tindakan sama. Hanya saja, Prima tidak mendapat kekerasan fisik dari polisi. Prima mengaku disekap oleh tiga orang polisi. Dia diancam dan foto-fotonya dihapus.

"Rombongan pertama pendemo di Jalan Bagus Rangin tiba-tiba rusuh. Massa kocar-kacir. Polisi tangkepin demonstran sambil dihajar. Saya sama Reza bisa masuk untuk ambil gambar kekerasan oleh polisi. Wartawan lain dicegat nggak boleh masuk area kerusuhan. Polisi ngehajar demonstran sambil melepaskan tembakan ke udara berkali-kali. Saat ngambil gambar itulah saya ditangkep tiga polisi berpakaian preman sambil ngancam dan minta gambar dihapus. Saya liat Reza mengalami kekerasan fisik dan didorong sampai jatuh. Semua file foto dihapus," kata Prima. (Baca Juga: Massa Berkostum Hitam-Hitam Bentrok dengan Polisi di Bandung(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1319 seconds (0.1#10.140)