H+13 Pemilu 2019, 2 Petugas TPS di KBB Meninggal dan 143 Sakit

Selasa, 30 April 2019 - 11:03 WIB
H+13 Pemilu 2019, 2 Petugas TPS di KBB Meninggal dan 143 Sakit
Ketua KPU KBB Adie Saputro. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Sampai H+13 setelah pemungutan suara Pemilu 2019, tercatat ada tiga anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang meninggal dunia.

Mereka adalah Tati Nurhayati (60) anggota KPPS 4 di TPS 1 Desa Cikadu, Kecamatan Sindangkerta, dan terbaru adalah Adung (53) KPPS di Kampung Kebon Kalapa RT 04/02, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah.

Tati Nurhayati meninggal pada Sabtu (27/4/2019), sedangkan Adung meninggal pada Senin (29/4/2019) malam. Kedua pejuang demokrasi itu sama-sama mengalami kelelahan seusai mengawal proses pemungutan suara di TPS.

Mereka sempat mendapat perawatan intensif di RSUD Cibabat, Kota Cimahi, sebelum mengembuskan napas terakhir. "Benar sudah ada dua anggota KPPS di KBB yang meninggal dunia. Ada juga yang sakit 143 orang dengan waktu berbeda-beda setelah pencoblosan 17 April," kata Ketua KPU KBB Adie Saputro, Selasa (30/4/2019).

Menurut dia, selain anggota KPPS, ada juga seorang anggota PAM TPS yang meninggal dunia akibat kelelahan. Pihaknya telah mendatangi keluarga para korban dan menyampaikan duka cita.

Terkait besaran santunan kepada para ahli waris korban meninggal dunia dan sakit, pihaknya akan mengikuti ketentuan aturan yang digariskan KPU pusat.

Sementara itu, Adung (53), anggota KPPS Kampung Kebon Kalapa, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, yang meninggal dunia Senin (29/4/2019) mengalami kelelahan seusai mengawal proses pemungutan suara di TPS 18. Dia sempat mendapat perawatan intensif di RSUD Cibabat sebelum meninggal.

"Saat penghitungan di TPS, pak adung sempat izin pulang karena badannya kurang fit. Seusai dari situ, kesehatannya terus menurun hingga harus dibawa ke RS Cibabat," ungkap Kepala Desa Tanimulya, Lili Suhaeli.

Proses persiapan hingga pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara yang panjang membuat banyak anggota KPPS yang kelelahan.

Selain karena kurang istirahat beban pekerjaan yang banyak dan dituntut cepat serta teliti membuat petugas di TPS bekerja di bawah tekanan. Sehingga wajar jika akhirnya banyak yang fisiknya menurun dan harus dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.

"Almarhum juga sempat dibawa ke klinik, sebelum dilarikan ke rumah sakit. Untuk pengobatannya sejak awal sakit hingga mendapatkan perawatan di rumah sakit Cibabat semua ditanggung oleh kami pemerintah Desa Tanimulya," pungkas dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1301 seconds (0.1#10.140)