Pemda KBB Akan Merger Sekolah yang Masih Numpang di Kantor Desa

Senin, 29 April 2019 - 21:17 WIB
Pemda KBB Akan Merger Sekolah yang Masih Numpang di Kantor Desa
Kantor Desa Cilame dan SDN Cilame di Kecamatan Ngamprah, KBB, berada dalam satu kompleks, sehingga membuat aktivitas belajar mengajar dan tugas aparatur desa terganggu. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna berencana meningkatkan mutu pendidikan sekaligus infrastruktur sekolah dasar.

Salah satunya adalah dengan memisahkan dan melakukan merger sekolah-sekolah yang saat ini lokasinya masih menumpang atau berada satu kompleks dengan kantor desa.

"Masih ada beberapa sekolah yang satu lokasi dengan kantor desa seperti di Ngamprah ada dua sekolah, yakni di Desa Cilame dan Cimanggu. Itu ke depan harus dipisahkan," kata Umbara di Ngamprah, Senin (29/4/2019).

Dia mengaku rencana peningkatan mutu dan kualitas sekolah di Ngamprah menjadi prioritas, karena Kecamatan Ngamprah menjadi pilot project sektor pendidikan.

Oleh sebab itu beberapa sekolah yang jaraknya berdekatan bisa dimerger (gabung) agar proses belajar siswa menjadi lebih nyaman. Kalau seperti saat ini kasihan, siswa belajar tapi terganggu oleh aktivitas warga yang ke kantor desa.

"Adanya dua lembaga di satu lokasi memberikan kesan gaduh dan tak ada kenyamanan sehingga satu sama lain merasa terganggu," ujar Bupati.

Pemda KBB bersama Dinas Pendidikan KBB, tutur Umbara, akan membahas keberadaan sekolah yang berada satu lokasi dengan balai desa. Seperti opsi merger atau pindah mencari tempat baru.

Pada Mei 2019 mendatang, akan ada rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) untuk berembug mencarikan solusi atas persoalan ini.

Kepala LPMD Desa Cilame Asep Jabar mengaku, keberadaan bangunan SD Cilame dan Desa Cilame sudah sejak lama berada dalam satu kompleks.

Wacana untuk dipisah sudah mengemuka sejak lama tapi belum terealisasi sampai sekarang. Kondisi SD satu kompleks dengan kantor desa membuat aktivitas baik sekolah maupun desa kerap terganggu terlebih ketika ada kegiatan.

"Rencananya, nanti sekolah yang dipindah, desa tetep di sini. Lahannya sudah ada tidak jauh dari sini (kantor desa), jadi biar belajar siswa juga nyaman," tutur Asep.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.3240 seconds (0.1#10.140)