Jelang Ramadan, Harga Bawang Putih Naik 100 persen
A
A
A
INDRAMAYU - Menjelang bulan suci Ramadan, harga kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Indramayu merangkak naik. Kenaikan paling tinggi terjadi pada harga bawang putih yang mencapai 100 persen.
Pantauan di pasar tradisional Karangampel Indramayu, Minggu (28/4/2019), harga bawang putih mencapai Rp50.000 per kilogram. Sebelumnya, hanya Rp25.000 per kg. Akibat kenaikan harga yang cukup tinggi itu, omzet pedagang turun 50 persen karena sepi pembeli.
Kenaikan harga cukup signifikan juga terjadi pada kentang yang semula Rp9.000 per kg, kini menjadi Rp14 ribu per kg. Sedangkan cabai merah naik dari Rp25.000 kg menjadi Rp35.000. Begitu juga tomat, lima hari lalu dijual Rp10.000, saat ini melambung menjadi Rp15.000 per kg.
Iis, pedagang bumbu dapur dan sayuran di Pasar Karangamepl mengatakan, kenaikan harga bahan pokok ini terjadi sejak dua minggu lalu. Harga merangkak naik dari Rp2.000 hingga Rp5.000 per kilogramnya.
"Harga bahan pokok ini kemungkinan akan terus naik hingga memasuki bulan puasa. Akibat harga naik, dagangan jadi sepi, gak ada yang beli. Omzet turun 50 persen," kata Iis.
Para pedagang berharap pemerintah turun tangan mengatasi lonjakan harga bahan pokok dan menyetabilkan harga agar kembali normal.
Pantauan di pasar tradisional Karangampel Indramayu, Minggu (28/4/2019), harga bawang putih mencapai Rp50.000 per kilogram. Sebelumnya, hanya Rp25.000 per kg. Akibat kenaikan harga yang cukup tinggi itu, omzet pedagang turun 50 persen karena sepi pembeli.
Kenaikan harga cukup signifikan juga terjadi pada kentang yang semula Rp9.000 per kg, kini menjadi Rp14 ribu per kg. Sedangkan cabai merah naik dari Rp25.000 kg menjadi Rp35.000. Begitu juga tomat, lima hari lalu dijual Rp10.000, saat ini melambung menjadi Rp15.000 per kg.
Iis, pedagang bumbu dapur dan sayuran di Pasar Karangamepl mengatakan, kenaikan harga bahan pokok ini terjadi sejak dua minggu lalu. Harga merangkak naik dari Rp2.000 hingga Rp5.000 per kilogramnya.
"Harga bahan pokok ini kemungkinan akan terus naik hingga memasuki bulan puasa. Akibat harga naik, dagangan jadi sepi, gak ada yang beli. Omzet turun 50 persen," kata Iis.
Para pedagang berharap pemerintah turun tangan mengatasi lonjakan harga bahan pokok dan menyetabilkan harga agar kembali normal.
(awd)