Tim Tanggap Darurat PVMBG: Masih Ada Potensi Longsor di Citeureup

Sabtu, 27 April 2019 - 23:28 WIB
Tim Tanggap Darurat PVMBG: Masih Ada Potensi Longsor di Citeureup
Lokasi longsor di Ciawitali Selatan, Kelurahan Citeureup, Kota Cimahi. Foto/Istimewa/Tim Tanggap Darurat PVMBG
A A A
CIMAHI - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan Tim Tanggap Darurat untuk memeriksa kondisi pascabencana longsor dan pergerakan tanah di Ciawitali Selatan, Kelurahan Citeureup, Kota Cimahi Jumat (27/4/2019) sekitar pukul 19.30 WIB.

Tim Tanggap Darurat PVMBG juga meneliti penyebab bencana tersebut terjadi hingga menyebabkan dua orang meninggal dunia dan lima orang luka-luka.

Hasil pemeriksaan anggota Tim Tanggap Darurat PVMBG Yunara dan Asep Nursalim yang turun ke lokasi kejadian, menyebutkan, gerakan tanah terjadi saat turun hujan lebat. Curah hujan yang tinggi sebagai pemicu gerakan tanah.

Jenis gerakan tanah, longsoran bahan rombakan dengan arah N160 E pada lereng dengan tinggi 12 meter dan kemiringan 35 derajat-40 derajat.

Longsoran tanah itu menimbulkan dampak, dua orang meninggal dunia, lima orang luka-luka, satu rumah hancur tertimpa material longsoran, dan satu rumah rusak pada dinding bagian belakang.

"Rumah yang terlanda longsoran sudah tidak layak dihuni. Hunian di dekat atau di samping lereng yang bergerak terancam karena masih ada potensi longsoran pada lereng di atasnya," kata Yunara.

Menurut Tim Tanggap Darurat PvMBG, faktor penyebab longsor tersebut adalah tanah pelapukan berupa lempung pasiran yang bersifat porous berwarna coklat tua dengan ketebalan 2-3 meter di atas batu pasir mengandung tuf.

Di lokasi kejadian juga terdapat bidang lemah berupa kontak antara tanah pelapukan dengan batuan dasar yang jenuh air. Kemudian, faktor kemiringan lereng yang terjal sampai sangat terjal dengan kemiringan antara 35 derajat sampai lebih dari 40 derajat.

"Terjadi beban masa tanah yang meningkat dan pelunakan tanah akibat penjenuhan. Sementara, sistem drainase kurang baik dan mengalir ke arah lahan kebun," ujar dia.

Air yang mengalir dan tertampung di kebun membentuk genangan. Menurut keterangan penduduk, saat kejadian air melimpah dengan deras ke arah lereng yang bergerak. (BACA JUGA: Longsor Terjang Rumah di Cimahi, 2 Tewas Termasuk Balita Kekey )
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7395 seconds (0.1#10.140)