Reaktivasi Jalur KA di Jabar untuk Dukung Pariwisata dan Perekonomian

Sabtu, 27 April 2019 - 22:20 WIB
Reaktivasi Jalur KA di Jabar untuk Dukung Pariwisata dan Perekonomian
menhub Budi Karya Sumadi. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah melakukan reaktivasi Kereta Api (KA) jalur Cibatu-Garut guna mendukung perkembangan pariwisata dan perekonomian di Jawa Barat. Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, pendanaan reaktivasi jalur KA berasal dari APBN, PT KAI, dan Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)

"Ini merupakan program dari PT Kereta Api Indonesia. Reaktivasi Cibatu ke Garut ini adalah tahap pertama untuk melanjutkan reaktivasi jalur KA selanjutnya. Jadi bukan terbatas di Garut saja tetapi juga ada yang di Cianjur, ada yang di Pangandaran dan sebagainya," ujar Menhub di Jakarta, Sabtu (27/4/2019)

Reaktivasi tahap pertama ini rencananya selesai pada Desember 2019 dan beroperasi pada Februari 2020. "Program-programnya akan ada kombinasi dari APBN, PT KAI dan skema KPBU. Kita ingin mengaktifkan jalur-jalur lama itu, diharapkan jalur-jalur lama itu bisa menghidupkan sektor ekonomi bagi keseharian masyarakat, khususnya bagi dunia pariwisata," jelasnya.

Budi Karya menyatakan, ada beberapa tempat yang akan dilakukan reaktivasi di Jawa Barat, yaitu Cibatu-Garut-Cikajang, Cianjur-Padalarang, Bandung-Ciwidey, Rancaekek-Tanjungsari-Kertajati, dan Banjar-Pangandaran-Cijulang. Tahun 2019 pembangunan akan difokuskan ke Cibatu-Garut-Cikajang dan Cianjur-Padalarang.

"Tahun ini kita konsentrasi di dua tempat, satu di Cibatu, kedua di Cianjur. Di sini kurang lebih 60 sampai 70 km, sedangkan di Cianjur kira-kira 50 km, targetnya itu selesai tahun ini," ucapnya.

Dana yang digelontorkan untuk reaktivasi tahap pertama yaitu Garut ini sebanyak Rp400 miliar, sedangkan Cianjur menuju Padalarang akan menelan dana sebesar Rp300 miliar. Ia menargetkan, reaktivasi ini selesai dalam kurun waktu lima tahun.

"Yang perlu banyak waktu pengerjaan memang Ciwidey, Kertajati, Pangandaran, karena beberapa dibutuhkan pembebasan tanah. Kita harapkan program ini akan berlangsung satu sampai lima tahun. Kita juga bisa dari Sukabumi ke Jogja tanpa harus ke Jakarta, dari Bogor maupun dari Sukabumi kita juga bisa dari Bandung ke Kertajati. Jadi (ke Kertajati) tidak saja menggunakan tol, tetapi bisa menggunakan kereta api," tuturnya. (Baca juga: Jalur Cibatu Diaktifkan, Tarif KA Garut-Jakarta Bakal Rp26.000 ).
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5855 seconds (0.1#10.140)