Ridwan Kamil-BNPB Kukuhkan Relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana

Jum'at, 26 April 2019 - 14:48 WIB
Ridwan Kamil-BNPB Kukuhkan Relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengukuhkan ratusan relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana Jabar, Jumat (26/4/2019). Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG BARAT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengukuhkan ratusan relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana Jabar, Jumat (26/4/2019).

Ratusan relawan bencana yang dikukuhkan tersebut sebelumnya mengikuti pelatihan kebencanaan yang diberikan oleh BNPB sejak Selasa 23 April 2019. Keberadaan mereka diharapkan dapat menekan risiko bencana yang terjadi di Provinsi Jabar.

"Stakeholder kesiapsiagaan bencana ini tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tapi juga harus melibatkan masyarakat," ujar Ridwan Kamil dalam Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2019 yang digelar di Lapangan Sesko AU, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Gubernur yang akrab disapa Emil itu berharap, keterampilan dan pengetahuan para relawan ini dapat ditularkan kepada masyarakat di daerah tempat tinggalnya masing-masing. Terlebih, berdasarkan hasil penelitian, hanya sekitar 30 persen masyarakat yang selamat dari bencana dengan cara menyelamatkan dirinya sendiri.

"Sisanya tidak ada pengetahuan, sehingga harus ditolong oleh orang lain. Maka, semakin banyak masyarakat yang punya skill dalam kesiapsiagaan bencana tentu semakin bagus," katanya.

Emil mengatakan, Pemprov Jabar menaruh perhatian besar terhadap tiga daerah di Jabar yakni Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Garut karena memiliki indeks kerawanan bencana tertinggi di Indonesia karena kerap dilanda bencana longsor, banjir, pergerakan tanah, gempa bumi, hingga tsunami. "Karenanya, kami memberi perhatian lebih dalam upaya upaya pencegahan dan penanganan, termasuk bantuan keuangan," kata Emil.

Di tempat yang sama, Kepala BNPB Doni Monardo mengapresiasi antusiasme relawan yang terlibat dalam pelatihan kesiapsiagaan bencana ini. Terlebih, kata Doni, Indonesia termasuk negara yang menduduki peringkat paling tinggi dalam kejadian bencana alam.

"Ada 11 potensi kebencanaan, seperti gunung merapi, gempa, likuifaksi, tsunami, banjir, longsor, kebakaran hutan, dan masih banyak lagi. Selama 19 tahun terakhir, Indonesia di peringkat kedua terbanyak korban akibat bencana. Tahun 2018 saja mencapai 4.814 jiwa meninggal," paparnya.

Doni mengajak semua pihak untuk memahami potensi bencana dengan cara mengenali ancaman dan menyiapkan strateginya. Menurutnya, setiap daerah memiliki karakter ancaman yang berbeda. "Lembang dengan daerah di Jabar Selatan tentu beda penanganannya," ujarnya.

Dalam penyiapan strategi penanganan bencana, tambah Doni, ada beberapa hal yang harus dilakukan, seperti pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini, dan peningkatan kapasitas, baik sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan, termasuk anggaran.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.5404 seconds (0.1#10.140)