Belanja Perjalanan dan Wisata Halal Bakal Terus Meningkat

Jum'at, 26 April 2019 - 12:53 WIB
Belanja Perjalanan dan Wisata Halal Bakal Terus Meningkat
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro pada acara Indonesia Islamic Economy Festival (IIEFest) 2019 di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Jumat (26/4/2019). Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Belanja perjalanan dan wisata halal masyarakat Indonesia diperkirakan bakal terus meningkat, seiring populasi penduduk muslim Indonesia yang cukup tinggi. Pada 2017, masyarakat Indonesia menghabiskan USD10 miliar untuk perjalanan dan wisata halal. Selain itu, USD20 miliar untuk busana muslim, dan USD10 miliar di sektor media dan rekreasi.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memperkirakan, belanja perjalanan dan wisata halal di Indonesia diperkirakan bakal terus meningkat. Sehingga diperlukan promosi gaya hidup halal. Langkah itu untuk mendorong industri halal menjadi salah satu penggerak utama gerakan arus baru ekonomi syariah.

"Potensi gaya hidup halal di kalangan milenial Indonesia ada pada sektor perjalanan dan wisata halal, sektor busana muslim, serta sektor media dan rekreasi. Secara agregat, pengeluaran terhadap sektor ekonomi syariah di Indonesia pada 2017 adalah sebesar USD 218,8 miliar," jelas Bambang pada acara Indonesia Islamic Economy Festival (IIEFest) 2019 di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Jumat (26/4/2019).

Data The State of the Global Islamic Economy Report 2018-2019 menunjukkan, besaran pengeluaran makanan dan gaya hidup halal dunia di 2017 mencapai USD 2,1 triliun. Diperkirakan angka tersebut terus tumbuh mencapai USD3 triliun di 2023.

Faktor utama pertumbuhan tersebut adalah peningkatan jumlah penduduk muslim dunia yang mencapai 1,84 miliar jiwa di 2017. Jumlah tersebut akan terus meningkat hingga 27,5 persen dari total populasi dunia di 2023. Peningkatan ini berdampak pada permintaan produk dan jasa halal yang terdiri dari makanan halal, pariwisata halal, fesyen muslim, rekreasi dan halal travel, serta farmasi dan kosmetik halal.

Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, Indonesia memiliki konsumen produk halal terbesar di pasar internasional. Untuk mendukung pengembangan ekonomi syariah dan mendorong optimalisasi produk halal buatan sendiri melalui industri halal, Indonesia akan memaksimalkan kearifan lokal dalam menangkap peluang global.

Pemerintah, kata dia, mencanangkan target ekonomi syariah pada tataran domestik mencakup peningkatan skala usaha, kemandirian, dan kesejahteraan. Sementara pada tataran internasional, Indonesia akan menetapkan target berupa peningkatan peringkat Global Islamic Economy Indicator (GIEI).

Bambang mengatakan, untuk mempertahankan posisi Indonesia yang saat ini dinobatkan sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia versi Global Muslim Travel Index (GMTI), pemerintah Indonesia akan mendorong sertifikasi halal. Termasuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, memastikan infrastruktur, dukungan teknologi informasi dan regulasi yang bertaraf internasional, dan lainnya.

IIEFest 2019, kata dia, bertujuan memperkenalkan industri halal kepada masyarakat. Di sisi lain, sekaligus meningkatkan kesadaran untuk menjalankan gaya hidup halal dan potensi manfaatnya terhadap perekonomian Indonesia.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1832 seconds (0.1#10.140)