Abah Aman, Manusia Semak-Semak Tinggal di Dekat Kompleks Pemda KBB

Senin, 22 April 2019 - 23:13 WIB
Abah Aman, Manusia Semak-Semak Tinggal di Dekat Kompleks Pemda KBB
Abah Aman yang dikenal sebagai manusia semak-semak. Insert: tempat tinggal Abah Aman di semak-semak tak jauh dari kompleks Pemda KBB. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Hidup sebatang terkadang membuat seseorang rapuh dan tak berdaya. Namun tidak begitu dengan seorang kakek yang akrab disapa Abah Aman (85) yang tinggal di dekat jembatan Tol Cipularang di Kampung Ciloa, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Kisah hidupnya yang memilukan sempat diunggah ke media sosial oleh warga nete. Berbagai komentar dari simpati, sedih, terharu, hingga salut bermunculan.

Itulah yang akhirnya memicu perhatian warga kepada kakek yang dijuluki sebagai manusia semak-semak asal KBB. Julukan itu disematkan kepada Abah Aman karena tinggal di semak belukar.

Ya, bukan rumah gedung atau bangunan semi permanen. Dia sehari-hari tinggal dengan beratapkan langit dan beralaskan tanah. Bangunan semak-semak yang dibuatnya hanya bisa buat berteduh dari panasnya sinar matahari.

Abah Aman, Manusia Semak-Semak Tinggal di Dekat Kompleks Pemda KBB


Sementara kalau hujan turun, Abah Aman terpaksa ngungsi ke pos ojeg terdekat karena 'rumahnya' tak kuasa menahan butiran air hujan. "Sehari-hari abah tinggal di sini," kata Abah Aman terbata-bata, Senin (22/4/2019).

Dia mengaku sudah tiga tahun tinggal di rumah semak-semak yang hanya berjarak sekitar 1 km dari kantor Pemda KBB tersebut. Karena hidup sebatang kara dia setiap hari selalu bekerja mencari sampah.

Kondisi badannya yang mulai bungkuk dan lusuh tidak membuatnya menyerah pada keadaan. Setiap membawa sekarung sampa lalu dijual. Abah Aman hanya dapat Rp2 ribu. "Kalau makan saayana (seadanya). Kadang aya nu masihan (ada yang ngasih)," ujar dia.

Menurut warga sekitar, Rahmat (40), Abah Aman memang setiap hari selalu terlihat mencari sampah sambil membawa karung. Selain sampahnya dijual, sebagian lagi ada yang buat dibakar di malam hari sebagai sumber penghangat tubuhnya.

Hanya kalau hujan turun dia selalu berlindung di pos ojeg ataupun bawah jembatan tol. Banyak orang yang iba terkadang memberikan bantuan makanan dan minuman.

"Dia biasanya jalan sambil bawa karung sampah menyisir Jalan Raya Cisarua-Padalarang. Tadi sempet ada yang datang mau buat balai atau sekadar tempat berteduh dari panas dan hujan buat dia," tutur Abah.

Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengaku dirinya telah mendengar kabar soal Abah Aman. Dia pun mengaku telah memikirkan untuk membuatkan tempat tinggal yang layak untuknya.

"Saya sudah mendengar dan menyuruh dinas terkait untuk turun tangan. Kami akan bangunkan rumah tapi dia gak punya tanah. Nanti kalau memang ada tanah desa kami akan buatkan," ungkap dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1320 seconds (0.1#10.140)