1.262 Prajurit Kodam Siaga 1 Pengamanan Pascapemilu

Jum'at, 19 April 2019 - 23:58 WIB
1.262 Prajurit Kodam Siaga 1 Pengamanan Pascapemilu
Prajurit Kodam III/Siliwangi saat apel siaga pengamanan pascapemilu di Makodam Siliwangi, Jalan Aceh, Jumat (19/4/2019). Insert: Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Dwi Jati Utomo memimpin apel siaga. Foto-foto/Istimewa/Pendam Siliwangi
A A A
BANDUNG - Kodam III/Siliwangi menggelar apel siaga dalam rangka pengamanan pasca-Pemilu 2019, Pilpres dan Pileg, di Makodam III/Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Jumat (19/4/2019).

Apel Siaga ini diikuti oleh seluruh personel jajaran Kodam III/Siliwangi yang ada di Kota Bandung dan Cimahi.

"Prajurit TNI di seluruh jajaran Kodam III/Siliwangi siaga dan memantau perkembangan situasi pascapemilu agar tetap aman, damai dan sejuk," kata Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Dwi Jati Utomo dalam sambutannya saat memimpin apel siaga.

1.262 Prajurit Kodam Siaga 1 Pengamanan Pascapemilu


Kasdam mengemukakan, pemberlakuan status siaga itu sampai ada pencabutan status oleh pimpinan ataupun pejabat yang berkompeten pada bidang itu.

“Secara normatif dan teori, siaga 1 itu perlakuannya bagaimana seperti apa. Saya yakin prajurit semua sudah mengetahuinya. Untuk itu, mari sama-sama kita laksanakan tugas pengabdian ini dengan penuh semangat. Inilah salah satu wujud bahwa kita sebagai anggota TNI mementingkan kepentingan Negara di atas pribadi dan golongan," ujar Dwi.

“Mungkin ada yang membeli tiket sudah sampai di kampungnya, lalu balik lagidemi antisipasi, demi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara, demi tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), “ tandas Kasdam.

Dwi menyatakan, inilah uniknya Tentara Nasional Indonesia (TNI) dibandingkan dengan tentara lain. Mau tidak mau, TNI akan terlibat di dalam mengamankan keutuhan NKRI yang sangat kita cintai ini. Sebab, NKRI ada, salah satu perjuangan dari TNI juga.

“Kita lihat negar-negara lain berbeda dengan sejarah kelahiran TNI. Ini salah satu keunikan dan kebanggan bagi kita. Tentara negara lain dibentuk karena tentara di negaranya dimerdekakan. Tapi kalau kita lewat perjuangan para pendahulu kita, merebut kemerdekaan dari penjajah, mengorbankan jiwa dan raga, semua dikorbankan demi mewujudkan kemerdekaan," tutur Dwi.

Karena itu, ungkap Kasdam, TNI harus bangga dan bersemangat dalam setiap melaksanakan tugas. Apalagi tugas siaga ini berhubungan langsung dengan keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Saya berpesan, setelah hari pencoblosan dan sekarang dalam proses penghitunga manual. Jadi kalau ada hasil penghitungan cepat, biasa-biasa saja menyikapi. Kita melihat saja, memantau situasi, jangan terjadi antipati, apabila alternatif satu atau alternatif dua berlaku," ungkap Kasdam.

Dwi kembali mengingatkan, prajurit TNI jangan berpolitik praktis. TNI hanya memantau situasi keberlangsungan Pemilu 2019 ini berjalan dengan aman, damai, dan sejuk. "Untuk itu jangan ikut-ikutan menyebarkan hasil-hasil penghitungan yang dilakukan oleh KPU, " pungkas Dwi.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.6323 seconds (0.1#10.140)