Nilai Proyek Tol Cigatas Diprediksi Tembus Rp8 Triliun

BANDUNG - Proyek Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas) yang akan diperpanjang hingga Cilacap, Jawa Tengah, diprediksi menghabiskan dana hingga puluhan triliun.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, pemerintah pusat telah merespons baik rencana proyek tol tersebut. Dari perhitungan sementara, Tol Cigatas diprediksi menghabiskan biaya Rp5-8 triliun.

"Kami mendapat respons sangat baik. Dari pusat, nilai proyeknya sementara sekitar Rp5 sampai Rp8 triliun. Kalau ke Cilacap bisa puluhan triliun," ungkap Iwa di Bandung, Rabu (15/8/2018).

Menurut Iwa, pembiayaan proyek sebagian besarnya akan menggunakan dana swasta. Saat ini, kata Iwa, proyek tersebut juga sedang dalam proses pemrakarsa dan lelang investasi.

Iwa berharap, lelang investasi bisa dilakukan tahun ini. Sehingga, proses pembebasan lahan, proses detail engineering design (DED), hingga detail lainnya bisa segera diselesaikan. "Kami targetkan 2022 atau 2023 jalan tol ini sudah jadi," katanya.

Iwa juga mengatakan, mengacu pada daya dukung lahan dan lingkungan, titik awal Tol Cigatas tidak di Cileunyi. Sebab, hal itu dipastikan menimbulkan traffic jam atau kemacetan. Sehingga, titik awal Tol Cigatas ditetapkan di Gedebage.

"Dan, untuk meningkatkan ekonomi di Majalaya, maka jalur Cigatas menjadi Gedebage-Majalaya-Garut-Kota Tasik-Kabupaten Tasik-Ciamis-Banjar," papar Iwa.

Pihaknya optimistis, jika tol ini selesai dibangun, kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Rancaekek hingga Nagreg, terutama saat musim mudik dan balik lebaran akan selesai. "Kalau ini selesai, maka selamat tinggal kemacetan Rancaekek. Selamat tinggal kemacetan Nagreg," katanya.

Iwa menambahkan, Pemprov Jabar akan mendorong upaya percepatan pembebasan lahan mengingat persoalan ini diprediksi menjadi persoalan paling sulit. "Saya wanti-wanti, jangan ada spekulan tanah dan provokator," tegas Iwa.