Quick Count Jenggala Center: Jokowi 54,81% dan Prabowo 45,19%

Kamis, 18 April 2019 - 07:36 WIB
Quick Count Jenggala Center: Jokowi 54,81% dan Prabowo 45,19%
Jajaran pengurus Jenggala Center saat jumpa pers di kantor Jenggala Center, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019) malam. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional Jenggala Center merilis hasil quick count atau hitung cepat Pemilihan Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) 2019.

Hasil sementara, perolehan suara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) unggul atas Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno (Prabowo-Sandi).

Ketua Tim Pemenangan Jenggala Center Iskandar Mandji mengatakan, berdasarkan data yang masuk pada pusat pengolahan data Jenggala Center, pasangan Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara 54,81 persen dan Prabowo-Sandi 45,19 persen.

"Sample data yang masuk sementara ke kami ada 1.700 TPS di daerah operasi di 27 provinsi. Ini laporan detail secara bertahap yang dilaporkan relawan TPS ke dank data melalui verifikasi per relawan-per TPS," kata Iskandar saat jumpa pers di kantor Jenggala Center, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019) malam.

Menurut dia, kerja keras Jengala Center selama 3,6 bulan berhasil membantu memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Ada dua strategi yang digunakan Jenggala Center.

Selain mengedukasi masyarakat agar menyalurkan hak-hak politik, ujar Iskandar, Jenggala Center juga melakukan kerja-kerja sosial dengan menggerakkan komunitas relawan yang berada di bawah naungan lembaganya.

Dia mengemukakan, relawan di bawah naunggan Jenggala Center telah bekerja keras tanpa mengenal lelah dengan pola door to door. Selain itu juga mengadakan pasar murah, pemeriksaan kesehatan gratis, kuliner nusantara, pengajian, dan lain-lain.

Relawan Jenggala Center di antaranya, Perempuan Jenggala, Ulama Muda, Jenggala Otomotif, Jaringan Aktivis (JALA), Laskar Merah Putih, Jaringan Matahari, dan lain-lain.

"Dengan straregi-strategi itu, kami berhasil. Misalnya di daerah-daerah yang lemah, kami berhasil menipiskan kekalahan. Di daerah-daerah yang kamit anggap menang dipertebal jaraknya. Contohnya di Jawa Barat dan NTB. Kami beru kerja 3,6 bulan karena kami mulai aktif pertengahan Desember 2018 setelah mendapat pengarahan dari pak JK (Jusuf Kalla)," ujar dia.

Hal sama disampaikan Ketua Jenggala Center Ibnu Munzir. Ibnu mengatakan, hasil hitung cepat yang dilansir Jenggala Center hampir sama dengan hasil quick count lembaga lain. Bukan kali ini saja Jenggala Center melansir hasil hitung capat terkait pilpres.

"Kami telah pengalaman karena kami dari 2009, 2014, dan 2019, melakukan hitung cepat ini. Kami sebar 3.000 relawan di 34 Provinsi untuk jadi saksi di TPS, satu TPS satu relawan. Tapi kami hanya ngambil sample 1.700 untuk memenuhi syarat," tutur Ibnu.

Ibnu mengungkapkan, yakin hasil hitung cepat lembaganya akan sama dengan hitungan manual Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal tersebut didasarkan Ibnu pada pengalaman hitung cepat lembaganya selama ini.

"Kalaupun meleset, saya kira tidak akan jauh beda dengan hitungan KPU nanti, karena kami sudah punya pengalaman," ungkap dia.

Sementara itu, Ketua Harian Pemenangan Jenggala Center Pietter Wattimenna menyatakan, bahwa lembaganya independen. Karananya, dia menegaskan apa yang telah dilakukan lembaga dalam pemenangan Jokowi-Ma'ruf langsung dikomunikasikan ke JK dan Jokowi serta tidak ada kaitan dengan TKN atau TKD," kata Pietter.

"Jenggala Center ini berkerja secara independen dan kami tidak punya kewajiban untuk melaporkan kegiatan kami baik ke TKN maupun ke TKD. Kami lakukan konsolidasi bersama jaringan. Kami membuat peta situasi tingkat kerawanan. Kami bekerja berdasar hasil survei internal lalu dibuatkan kerangka kerja politik sesuai daerahnya. Kami juga minta bantuan pemda dan aparat keamanan agar kegiatan kami tidak mendapat gangguan," tutur dia.

Adapun Direktur Eksekutif Jenggala Center Syamsuddin Radjab mengatakan, lembaganya tidak mempersoalkan jika ada pihak-pihak yang mengklaim kemenangan dan menuduh ada kecurangan. Jenggala Center telah mengantongi data sementara bahwa perolehan suara Jokowi-Ma'ruf Amin berhasil mengungguli Prabowo-Sandi.

"Persaingan pilpres ini begitu ketat, beda-beda tipis. Tetapi yang penting bagi Jenggala Center, menang. Soal ada klaim muncul banyak kecurangan yang dituduhkan, saya kira ada mekanisme yang bisa menyelesaikan itu dengan bukti-bukti dan fakta-fakta yang bisa dihadirkan. Mekanismenya sudah disediakan oleh undang-undang," tandas Syamsuddin.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0742 seconds (0.1#10.140)