Jadi Korban Bully, Siswi SD di KBB Ini Banjir Simpati

Rabu, 17 April 2019 - 20:54 WIB
Jadi Korban Bully, Siswi SD di KBB Ini Banjir Simpati
NB (12) siswi kelas 6 SD di Kecamatan Batujajar, KBB, ditemani kakek dan neneknya. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Seorang siswi kelas 6 SDN di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menjadi korban bully atau perundungan oleh teman-temannya.

Aksi perundungan terhadap siswi yang bernama NB (12) murid kelas enam itu, sempat direkam temannya yang lain dan menjadi viral setelah diunggah ke media sosial.

Dalam video tampak beberapa siswa mengejek siswi yang tinggal di Kecamatan Batujajar itu. NB yang tersulut emosi gara-gara sepatunya dirusak teman-temannya,sambil menahan tangis, NB mengungkapkan kekesalan dalam bahasa Sunda.

Jika diartikan, kata-kata NB dalam video itu menjelaskan bahwa dia bersusah payah membeli sepatu yang dirusak itu dari hasil menjual rongsokan.

"Itu (peristiwa perundungan) terjadi pada Sabtu (6/4/2019) di luar jam pelajaran sekitar pukul 13.00 WIB," kata wali kelas di sekolah NB yang minta namanya tidak disebutkan, Rabu (17/4/2019).

Dia mengemukakan, sempat terkejut karena ada orang tua dari temannya NB yang ada di video itu menunjukkan rekaman gambar aksi tersebut kepada dirinya.

Kemudian pihak sekolah sempat membahas persoalan ini dan menilai jika itu merupakan aksi bercanda biasa murid-murid. Hanya saja karena merasa kesal, Nabila akhirnya menangis dan berbicara lantang seperti yang ada di video.

"Itu di luar jam pelajaran. Kami sebenarnya di sekolah sedang ada rapat dengan para orang tua guna menghadapi ujian sekolah berbasis nasional," ujar dia.

Setelah video tersebut viral, NB kebanjiran simpati dari para netizen. Bahkan, Polres Bandung yang simpati, mengajak NB jalan-jalan ke beberapa tempat wisata dan berbelanja keperluan sekolah.

Ira (70), nenek dari NB, cucunya tersebut tinggal sehari-hari dengannya dan sang kakek Cece (70). Ini dikarenakan kedua orangtua Nabila berpisah dan mereka meninggalkan Nabila sejak bayi.

Ibu kandung NB saat ini berada di Kalimantan dan bapaknya tak tahu di mana. Kedua orang tua NB tak pernah datang ke Batujajar walaupun untuk sekadar melihat anaknya.

"Kalau sehari-hari dia (NB) sepulang sekolah sering mencari barang rongsokan keliling kampung dan setiap Sabtu, saya jual. Biasanya kalau dapat dua karung besar dijual antara Rp25 ribu sampai Rp30 ribu," kata Ira.

Sementara itu, NB mengaku merasa kesal kepada teman-temannya yang mem-bully. Tindakan tak terpuji itu sudah sering dialami oleh Nabila. Selain kepada dirinya, teman-temannya juga sering mengejek nenek dan kakeknya.

"Mereka juga suka mengejek abah (kakek) yang sakit karena kalau kencing harus pakai selang.Pas mereka merusak sepatu, saya semakin kesal dan marah," ujar NB.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.6327 seconds (0.1#10.140)