Peternak Ayam di Pangandaran Tetap Produksi dan Panen di Masa Pandemi COVID-19

Rabu, 10 Juni 2020 - 17:48 WIB
loading...
Peternak Ayam di Pangandaran Tetap Produksi dan Panen di Masa Pandemi COVID-19
Keterangan : Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata meghadiri panen ayam. Foto: SINDOnews/Syamsul Maarif
A A A
PANGANDARAN - Pandemi boleh saja sulit pergi. Namun sektor peternakan ayam tak boleh mati. Setelah hampir terpuruk selama virus Corona (COVID-19) mewabah, nasib peternak ayam di Kabupaten Pangandaran diharapkan mulai membaik.

Bupati Kabupaten Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, sejak pandemi COVID-19, peternak rela menjual ayam sebelum waktunya dipanen demi mengurangi beban biaya pengeluaran pakan. "Para peternak ayam banyak yang rugi dan hampir menutup usaha karena penjualan dan beban biaya pemeliharaan tidak berbanding lurus," kata Jeje.

Kondisi tersebut menjadi perhatian Jeje. Menggandeng perbankan, Pemkab Pangandaran melakukan upaya untuk mengembalikan kelangsungan sektor peternakan, khususnya ayam. "Pemerintah daerah Pangandaran menjadi penjamin Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke pihak perbankan,” tambah Jeje.

(Baca: Protokol Kesehatan Pariwisata Kabupaten Pangandaran Jadi Contoh Wilayah Lain)

Peternak ayam yang diajukan mendapat pinjaman KUR, akan dibantu pemkab untuk membayar bunga bank senilai Rp6 juta dari APBD. Pemkab Pangandaran melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian telah membuat program peningkatan produksi peternakan tahun anggaran 2020.

Menurut Jeje, Pemkab Pangandaran mengajukan 134 peternak ayam untuk memperoleh KUR. Hanya, setelah melalui verifikasi, hanya lolos 34 peternak. ”Karena yang lainnya terkendala BI checking," papar Jeje.

Melalui program ini, Jeje berharap sektor peternakan ayam di Pangandaran kembali hidup. "Sekarang peternak menjadi lebih semangat, setelah Pemerintah datang dengan membawa konsep matang dan solusi yang tepat," tutur Jeje.

(Baca: Pemprov Jabar Targetkan Sektor Pariwisata Kembali Normal Januari 2021)

Kepala Dinas Pertanian Pangandaran Sutriaman menyebutkan, panen ayam broiler perdana dari 34 peternak secara keseluruhan bisa mencapai 34.000 ekor. "Kemarin sempat mengalami kendala diteknis, blowernya tidak jalan, jadi ada ayam yang mati. Tapi mereka masih dapat untung sekitar 10% dari hasil penjualannya," kata Sutriaman.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.9087 seconds (0.1#10.140)