Petugas Puskeswan Disebar Pantau Kesehatan Hewan Kurban di KBB

Rabu, 15 Agustus 2018 - 14:44 WIB
Petugas Puskeswan Disebar Pantau Kesehatan Hewan Kurban di KBB
Sekretaris Dinas Perikanan dan Peternakan KBB Rachmat Suryadji menunjukkan label sehat bagi hewan kurban yang sudah diperiksa oleh tim Puskeswan. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyiapkan 75 petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang akan disebar ke sejumlah tempat untuk memonitoring kesehatan hewan kurban. Pengawasan yang dilakukan oleh tim yang terdiri dari dokter hewan, paramedis, dan kader keswan itu akan dimulai sebelum pemotongan atau dari H-7 sampai H+3.

"Tim Puskeswan itu diturunkan guna memastikan hewan kurban layak disembelih dan dagingnya aman dikonsumsi," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan KBB Undang Husni Tamrin, didampingi Sekretaris Dinas Rachmat Suryadji di kantornya, Rabu (15/8/2018).

Menurutnya, tim Puskeswan itu sudah dikukuhkan oleh Pj Gubernur Jabar Mochamad Iriawan beberapa waktu lalu. Mereka adalah petugas yang berada di posko kesehatan di Kecamatan Gununghalu, Cisarua, dan Kecamatan Lembang. Nantinya, sebaran petugas tersebut akan mempertimbangkan daerah mana yang banyak terdapat hewan kurban.

Terkait jumlah hewan kurban tahun ini, dirinya memprediksi ada kenaikan sekitar 10% dibandingkan tahun lalu. Hal itu melihat dari tren pasar hewan kurban jenis sapi mengalami kenaikan, sedangkan domba turun. Biasanya, yang paling banyak lokasi pemotongan untuk hewan kurban terdapat di Padalarang, Ngamprah, Batujajar, Parongpong, dan Lembang. Sementara, sentra hewan kurban paling banyak di wilayah selatan KBB.

"Selain kenaikan hewan kurban, kami juga mencatat ada kenaikan lapak penjual. Seperti pada 2014 ada 337 lapak, 2015 ada 261, 2016 ada 363, dan 2017 ada 464 lapak, sehingga tahun ini juga pasti ada kenaikan," sebutnya.

Berdasarkan data tahun lalu, hewan kurban yang diperiksa terdiri dari sapi 3.452 ekor, kerbau 45 ekor, domba 7.495 ekor, dan kambing 161 ekor. Yang dinyatakan sehat sapi 3.176 ekor, kerbau 45, domba 6.653, dan kambing 133. Sementara, yang sakit dan tidak layak dikurbankan masing-masing sapi 276 ekor, domba 842, dan kambing 28 ekor.

Selain itu, pihaknya sudah melakukan sosialisasi hewan kurban kepada 300 peserta yang terdiri dari unsur DKM, PKK, tokoh agama dari MUI, Kemenag, dan dari dinas. Pihaknya juga menyiapkan 15.000 label sehat. Hal ini untuk memastikan karena ada hewan kurban yang didatangkan dari luar KBB seperti dari Jawa Tengah. Mereka harus melampirkan surat keterangan hewan sehat agar hewan yang dikirim bisa masuk.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7979 seconds (0.1#10.140)