UTBK Dinilai Menguntungkan Calon Mahasiswa

Selasa, 16 April 2019 - 08:10 WIB
UTBK Dinilai Menguntungkan Calon Mahasiswa
Ilustrasi foto/Okezone
A A A
JAKARTA - Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dinilai menguntungkan para calon mahasiswa. Selain memberikan transparansi, juga meningkatkan efisiensi mekanisme seleksi penerimaan calon mahasiswa dan juga meminimalisir potensi drop out. UTBK juga mampu memperkecil potensi kecurangan karena pelaksanaannya menggunakan komputer dan sistem soal yang berbeda-beda.

Hal itu disampaikan peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Indra Krishnamurti. Menurutnya, dengan mengizinkan calon mahasiswa mengetahui kemampuan akademis dan skolastika, mereka dapat terbantu untuk mengenali minat dan bakat mereka sehingga dapat mengambil keputusan dengan lebih baik mengenai program studi atau Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang akan mereka tuju.

Sistem penerimaan di PTN juga akan lebih mudah dan relatif terhindar dari kecurangan karena menggunakan sistem teknologi informasi (TI).
"Seharusnya penerapan sistem ini akan membuat pelaksanaan UTBK lebih cepat dan mudah. Namun pemerintah harus memastikan infrastruktur TI-nya sudah siap di semua tempat pelaksanaan ujian. Satu hal lagi yang harus dipastikan adalah kesiapan sumber daya manusia yang mengawal jalannya ujian ini," katanya di Jakarta, kemarin.

Selain itu, peserta ujian dapat mengulang ujian hingga dua kali. Hal ini memberikan mereka kesempatan untuk mendaftarkan diri di PTN/program studi tujuan dengan nilai yang lebih baik. Ini tentu membuka kesempatan yang lebih lebar bagi calon mahasiswa untuk bersaing dengan kemampuan terbaiknya.

Melakukan ujian dengan metode paperless (berbasis komputer) seperti ini, lanjut Indra, akan mengurangi beban peserta ujian. Sistem ujian tertulis yang menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK) bisa jadi sebuah stressor bagi peserta ujian, karena aktivitas mengarsir lingkaran cukup menguras energi.

Ditambah lagi, seringkali peserta merasa khawatir, apakah arsiran yang dibuat dapat terbaca komputer atau tidak. Hal ini tentu menambah beban peserta ujian. Sistem paperless ini tentunya akan lebih ramah lingkungan dengan menghemat kertas.

Diketahui, UTBK diikuti oleh 698.505 pada gelombang pertama dan gelombang kedua 597.115. Dari jumlah peserta UTBK gelombang pertama tersebut yang mengikuti kelompok ujian Saintek sebanyak 374.641 peserta dan kelompok ujian Soshum sebanyak 323.864 peserta.

Terdiri dari 516.927 peserta reguler dan 181.578 peserta Bidikmisi. Sementara peserta UTBK pada gelombang kedua yang mengikuti kelompok ujian Saintek sebanyak 304.301 peserta dan kelompok ujian Soshum sebanyak 292.814 peserta. Untuk gelombang kedua ini terdiri dari 419.049 peserta reguler dan 178.066 peserta Bidikmisi.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3749 seconds (0.1#10.140)