Kesadaran Peserta BPJS Kesehatan Bayar Iuran Masih Rendah

Rabu, 15 Agustus 2018 - 07:12 WIB
Kesadaran Peserta BPJS Kesehatan Bayar Iuran Masih Rendah
Kesadaran peserta BPJS Kesehatan bayar iuran masih rendah. Foto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Hingga Juli 2018, peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kabupaten Majalengka tercatat sebanyak 788.218 jiwa. Jumlah tersebut, mengalami kenaikan sebesar 36.700 peserta dibanding akhir tahun 2017 yang berada di angka 751.518 jiwa.

Dari jumlah keseluruhan, kelas 3 masih tercatat sebagai peserta paling banyak. Adapun dari sisi keanggotaan, peserta mandiri tercatat sebagai peserta JKN paling banyak di Kabupaten Majalengka.

Selain paling banyak dari sisi jumlah, peserta mandiri juga tercatat sebagai peserta yang paling banyak memanfaatkan program itu. Namun sayang, besarnya jumlah itu, tidak disertai dengan tingkat kedisiplinan yang seimbang.

"Yang mandiri tercatat paling banyak. Untuk pembayaran sendiri, sekitar 50 persen peserta mandiri ini kurang patuh bayar iuran. Adapun peserta di luar itu, cenderung patuh bayar iuran," kata Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Majalengka Erra Widayati kepada SINDOnews di Kantor BPJS Kesehatan, Jalan Raya Desa Pasirmuncang, Kecamatan Majalengka, Selasa (14/8/2018).

Terkait hal itu, jelas Erra, pihaknya gencar melakukan beberapa upaya guna meningkatkan kedisiplinan peserta dalam membayar kewajiban tersebut. Keterlibatan kader adalah salah satu cara yang dilakukan BPJS guna terciptanya kepatuhan para peserta.

"Terus menerus diingatkan untuk itu. Kami juga ada kader, untuk sementara sebanyak 10 orang. Bulan Agustus ini ada penambahan, 45 orang. Kader ini memberi sosialisasi, termasuk di dalamnya tentang pembayaran iuran itu. Alhamdulillah, keberadaan mereka cukup membantu," jelas dia.

Selain kader, BPJS juga mencoba mengingatkan dengan cara menghubungi peserta yang bersangkutan. Dalam hal menghubungi, pihak BPJS memanfaatkan nomor telepon hingga email seperti yang tercantum saat mereka mendaftar.

"Ada juga dengan cara autodebet untuk peserta kelas 1 dan kelas 2. Mulai diintensifkan sejak Maret kemarin. Namun yang paling efektif, pendekatan oleh kader," jelas dia.

"Untuk ke depannya, kami mengimbau agar para peserta bisa lebih memerhatikan lagi terkait iuran itu. Karena ini kan sifatnya gotong royong, sosial."

Sementara, untuk layanan, BPJS tidak lagi hanya fokus pada pelayanan offline. Selain datang langsung ke kantor, masyarakat juga bisa memanfaatkan layanan BPJS lewat Mobile Costomer Service (MCS), ataupun lewat aplikasi website BPJS dan nomor telepon 1500400.

"Untuk layanan MCS, itu sudah rutin dilakukan setiap minggu ke berbagai desa. Kami menjalin kerja sama, baik dengan pihak kecamatan maupun desa. Selain pendaftaran, juga bisa melakukan perubahan data lewat layanan itu."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7761 seconds (0.1#10.140)