Kolecer di Taman Dirgantara Manjakan Pencinta Buku

MAJALENGKA - Bagi sebagian masyarakat Majalengka, Jawa Barat, khususnya Majalengka Kota, selain alun-alun ada tempat lain yang bisa dijadikan sebagai tempat nongkrong yakni Taman Dirgantara, yang letaknya bersebelahan persis dengan Bundaran Ikan Munjul. Taman ini menjadi alternatif bagi mereka yang senang nongkrong.

Kendati tidak terlalu rindang, tidak sedikit warga yang memilih taman ini sebagai tempat bersantai. Keberadaan pesawat tempur A4 Skyhawk menjadi daya tarik tersendiri dari taman yang terletak di Kelurahan Munjul, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka itu.

Selain pesawat tempur, sejak awal April lalu taman tersebut memiliki 'fasilitas' baru. Jika sebelumnya Taman Dirgantara menjadi tempat favorit bagi pencinta swafoto lantaran terdapat pesawat tempur, kini ada fasilitas baru yang akan memanjakan para pencinta buku.

Ya. Sejak 1 April 2019, di salah satu sudut taman itu terdapat 'ruang' baca. Kolecer, demikian nama fasilitas baru yang ada di Taman itu. Kolecer merupakan akronim dari Kotak Literasi Cerdas.

Di dalam kotak berwarna merah ini, terdapat puluhan buku yang bisa dimanfaatkan untuk menambah asupan pengetahuan para pengunjung. "Ini program dari Perpusda Jabar. Kami mulai beroperasi sejak 1 April kemarin. Untuk koleksi, ada 80 eksemplar buku yang berasal dari sana (Perpusda Jabar). Isinya bergam, tapi yang lebih banyak mah novel," kata pengelola Kolecer, Lili Surliah, saat berbincang dengan SINDOnews, Sabtu (13/4/2019).

Selang sekitar 2 minggu sejak beroperasi, koleksi di Kolecer tersebut mengalami penambahan. Donasi dari mayarakat yang membuat koleksi buku bacaan di sana bertambah dibanding awal beroperasinya. "Kadang juga pinjam ke Perpusda atau TBM. Sekarang alhamdulillah ada hibah sebanyak 10 buku," jelas dia.

Kolecer siap mengobati dahaga membaca bagi para pencinta buku selama lima hari dalam satu pekan. Khusus untuk hari Minggu, Kolecer akan memuaskan hasrat membaca masyarakat sehari penuh, dari pagi hingga sore.

"Rabu sampai Sabtu kami biasa buka dari siang, sekitar Pukul 13.00 sampai 17.00 WIB. Kalau hari Minggu mah dari pagi. Karena kan banyak masyarakat yang berkunjung ke taman ini," ungkap dia.

Dia bersukur dengan banyaknya masyarakat yang berkunjung. "Alhamdulillah, setiap harinya ada saja yang berkunjung, memanfaatkannya. Rata-rata 30 orang. Untuk membaca sendiri, hanya bisa di tempat, tidak bisa dibawa pulang. Itu aturan main dari sana (Perpusda)," ungkap Lili.

Terkait pemilihan Taman Dirgantara sebagai tempat, Lili menjelaskan atas pertimbangan taman ini memang ramai dikunjungi. "Pilihannya taman atau Masjid Agung, tapi kan Masjid Agung lagi direhab. Di daerah-daerah lain juga banyaknya di taman," kata dia.