Masker Bra dari Jepang Diklaim Tokcer Cegah Penyebaran Corona

Kamis, 23 April 2020 - 11:02 WIB
loading...
Masker Bra dari Jepang Diklaim Tokcer Cegah Penyebaran Corona
Masker bra produksi Atsumi Fashion Co. Foto/iNews.id
A A A
JAKARTA - Kelangkaan masker selama pandemi corona bukan hanya terjadi di Indonesia. Di Jepang pun orang susah mendapatkan masker untuk melindungi diri. Untuk mengatasinya, perusahaan fashion di Jepang berinovasi dengan memproduksi masker dari bahan dan berbentuk bra.

Perusahaan fashion yang biasanya membuat pakaian dalam, Atsumi Fashion Co., memproduksi masker dengan menggunakan bagian dari pakaian dalam wanita sebagai bahannya. Perusahaan yang berbasis di Prefektur Toyama itu mulai menggunakan lapisan kain dari bra setelah seorang karyawan menyadari bahan serupa digunakan dalam masker sekali pakai, menurut Japan Times, dikutip Kamis (23/4/2020).

"Kami berharap kami dapat berkontribusi pada masyarakat karena kekurangan masker terus berlanjut. Bahkan masker ini dapat mencegah virus menyebar ke orang lain melalui batuk atau bersin," kata Hiroshi Hinata, manajer penjualan perusahaan. (Baca : WhatsApp Coba Perluas Pengunaan Video Grup hingga 8 Orang)

Karyawan membuat masker setelah jam kerja di pabrik perusahaan di Himi. Mereka mencoba merancang metode baru setelah kota meminta bisnis lokal untuk membantu menyediakan masker bagi pekerja di Balai Kota, yang hanya memiliki 600 masker tersisa. Atsumi Fashion berencana untuk membuat 1.000 masker untuk kota dan mendistribusikannya ke lembaga medis dan pendidikan, memprioritaskan mereka yang sangat membutuhkan.

Perusahaan lain juga telah mengalihkan sumber daya ke arah pembuatan masker. Pada Februari, Sharp Corp mengumumkan akan membuat 1.500 masker sehari pada pertengahan bulan ini. Sebelumnya, pembuat chip di Prefektur Kanagawa mulai menggunakan fasilitasnya untuk membuat masker.

Tetapi sementara perusahaan di seluruh negeri mengalihkan fasilitas dalam menanggapi kekurangan masker nasional, beberapa pihak justru mengambil keuntungan dari krisis. Awal bulan ini, seorang anggota Majelis Prefektur Shizuoka meminta maaf karena menjual ribuan masker untuk keuntungan online.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1745 seconds (0.1#10.140)