PKH dan BPNT Dinilai Berhasil Tingkatkan IPM Indonesia

Jum'at, 12 April 2019 - 23:20 WIB
PKH dan BPNT Dinilai Berhasil Tingkatkan IPM Indonesia
Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita saat hadir dalam acara penyaluran PKH dan BPNT kepada keluarga penerima manfaat di gedung HBS Cimareme, KBB, Jumat (12/4/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Program Keluarga Harapan dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dinilai sangat efektif dalam meningkatkan Human Development Index atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita seusai penyaluran PKH dan BPNT kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (12/4/2019).

"PKH dan BPNT berkontribusi positif terhadap pembangunan IPM di Indonesia. Ini dikarenakan semua unsur yang ada di dalam IPM, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, life expectancy, ya itu semua ada di program PKH dan BPNT," kata Agus.

Intervensi program ini oleh pemerintah bahkan sudah dilakukan sejak anak masih dalam kandungan atau pada ibu hamil. Pemerintah saat ini telah memberikan penguatan-penguatan terhadap program bantuan sosial, khususnya PKH dan BPNT.

Setiap tahun, sejak 2014 sampai 2019, baik jumlah penerima manfaat maupun anggaran, selalu naik. Bukti bahwa pemerintah begitu memberikan perhatian kepada program ini.

Agus menyebutkan, pada tahun ini pemerintah menargetkan kenaikan IPM menjadi 71,98%. Sebelumnya, sejak 2014, angka IPM terus meningkat dari 68,90% menjadi 69,55% pada 2015.

Selanjutnya, pada 2016 angka IPM menjadi 70,18% dan pada 2017 angka IPM mencapai 70,81%. Kenaikan IPM itu sejalan dengan peningkatan bantuan PKH dan BPNT kepada para KPM.

"Pemerintahan Pak Joko Widodo selalu memberikan penguatan-penguatan terhadap program bantuan sosial. Tahun ini pemerintah juga telah memutuskan untuk menaikan anggaran PKH menjadi Rp34 triliun," ujar Mensos.

Kenaikan anggaran itu, ujar Mensos, diikuti pula dengan kenaikan indeks bansos, seperti bantuan ibu hamil dan anak balita. Dengan demikian, peluang untuk hidup (life expectancy) bagi bayi yang baru lahir pun mengalami peningkatan, karena ada intervensi program PKH sejak anak masih dalam kandungan.

Khusus untuk di KBB, bantuan sosial hingga April 2019 mencapai Rp179.931.280.000. Terdiri atas bantuan PKH sebesar Rp144.623.600.000 bagi 73.931 KPM, dan BPNT sebesar Rp34.307.680.000 untuk 77.972 KPM.

Besaran bantuan kepada ibu hamil adalah Rp2,4 juta, bantuan bagi balita Rp2,4 juta, bantuan untuk anak SD sebesar Rp900 ribu, anak SMP Rp1,5 juta, anak SMA Rp2 juta.

Sementara untuk keluarga yang mempunyai lansia, akan mendapatkan tambahan bantuan Rp2,4 juta dan untuk yang punya anak disabilitas ditambah Rp2,4 juta lagi. Untuk PKH reguler besarnya Rp550 ribu/tahun dan PKH akses Rp1 juta per tahun.

"Ukuran keberhasilan sebuah negara salah satunya selain GDP (produk domestik bruto), adalah IPM. Kami percaya PKH dan BPNT berkontribusi positif kepada IPM, dan terbukti berdasarkan survei BPS bahwa program itu sudah berhasil menekan angka kemiskinan," tutur Mensos.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.6490 seconds (0.1#10.140)