KONI Inventarisasi Atlet KBB yang Masuk Pelatnas dan Pelatda

Kamis, 11 April 2019 - 22:52 WIB
KONI Inventarisasi Atlet KBB yang Masuk Pelatnas dan Pelatda
Ketua KONI KBB Rian Firmansyah (kiri) bersama Ketua KONI Provinsi Jawa Barat Ahmad Saefudin. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Setelah dilantik akhir pekan lalu, pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Kabupaten Bandung Barat (KBB) langsung bergerak cepat mendata atlet potensial.

Bidang pembinaan prestasi (Binpres) KONI KBB sedang menginventarisasi atlet-atlet potensial yang masuk Pelatnas Sea Games 2019 di Filipina maupun Pelatda PON 2020 di Papua.

"Seluruh jajaran KONI KBB langsung bergerak cepat usai dilantik Sabtu (6/4/2019). Selain konsolidasi kepengurusan di internal, melalui bidang Binpres, kami juga tengah mendata atlet-atlet yang dipanggil Pelatnas Sea Games dan Pelatda PON," kata Ketua KONI KBB Rian Firmansyah didampingi Wakil Ketua II Bidang Pembinaan Prestasi Sumardianto di Padalarang, Kamis (11/4/2019).

Rian menilai, banyaknya atlet KBB yang dipanggil masuk Pelatnas ataupun Pelatda adalah sebuah kebanggaan. Itu menunjukkan pembinaan atlet di KBB berhasil. Pada Sea Games sebelumnya, total 49 atlet asal KBB yang memperkuat Merah Putih di 14 cabang olahraga.

Yang paling banyak adalah atlet dayung 11 orang, gulat 7, dan sisanya rata-rata dua hingga tiga orang. Sementara untuk atlet KBB yang masuk Pelatda PON bisa nyampe 80-100 atlet atau terbanyak kedua setelah Kota Bandung. Adanya atlet yang masuk Pelatnas dan Pelatda secara tidak langsung membantu KONI KBB.

Sebab selama berada di pemusatan latihan, maka segala keperluan atlet ditanggung pemerintah. KONI KBB hanya memberikan insentif khusus (insus) dengan besaran Rp1,2 juta sampai Rp1,5 juta perbulan.

"Pada Sea Games lalu atlet asal KBB adalah yang paling banyak se-Jawa Barat. Itu bukti bahwa KBB tidak pernah instan dalam mencetak prestasi dengan membeli atlet dari luar," tuturnya.

Penjaringan bibit atlet juga akan dimulai melalui event Porkab yang dilakukan tahun ini. Diharapkan selain dari cabor-cabor unggulan seperti Gulat, Dayung, Selam, Tinju, Gantole, dan lain-lain, akan banyak atlet-atlet potensial yang muncul.

Sehingga mereka bisa menggantikan senior-seniornya yang sekitar 70% di antaranya tidak bisa lagi berlaga di Porda, karena usianya sudah melebihi aturan yang ditetapkan.

"Kami ingin pembinaan atlet di KBB terus berjalan kontinyu, termasuk dalam mencetak prestasi baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional," pungkasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5159 seconds (0.1#10.140)