Antisipasi Penyakit, 3.000 Hewan Kurban di Cimahi Bakal Diperiksa

Selasa, 14 Agustus 2018 - 17:44 WIB
Antisipasi Penyakit, 3.000 Hewan Kurban di Cimahi Bakal Diperiksa
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Cimahi Maria Fitriana (tengah) dan petugas dari Dinas Pangan dan Pertanian saat memeriksa kesehatan hewan kurban di Jalan Budi Cilember RT 02/04, Pasirkaliki, Kota Cimahi, Selasa (14/8/2018). Foto/SINDOne
A A A
CIMAHI - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah, Pemkot Cimahi melalui Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi memeriksa kesehatan hewan kurban untuk menjamin daging kurban layak dan aman dikonsumsi.

Pemeriksaan dan pemberian label hewan kurban sehat secara simbolis dilakukan di tempat hewan kurban milik Asep Suhaya (45) di Jalan Budi Cilember RT 02/04, Pasirkaliki, Kota Cimahi, Selasa (14/8/2018).

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Cimahi Maria Fitriana mengatakan, pemeriksaan hewan kurban ini sangat penting dan harus dilakukan. Sebab pemerintah ingin menjamin pelaksanaan kurban nanti berjalan sesuai dengan standar dan syarat yang diatur oleh pemerintah.

"Kami ingin memastikan kondisi semua hewan kurban yang dijual sehat. Ini upaya Pemkot Cimahi untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat bahwa hewan memenuhi syarat untuk dikurbankan," kata Maria saat pemeriksaan didampingi pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi Huzein Rachmadi.

Dia mengemukakan, pemeriksaan hewan kurban, seperti sapi, domba, dan kambing di Kota Cimahi akan dilaksanakan dalam dua tahap. Yakni, pemeriksaan sebelum disembelih (ante mortem) pada 13-21 Agustus 2018 dan pemeriksaan setelah disembelih (post mortem) pada 22-23 Agustus 2018. Pihaknya menargetkan dapat memeriksa kesehatan 3.000 ekor hewan kurban.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sebelum disembelih pada Idul Adha 2017, ujar dia, penyakit yang sering diidap hewan kurban adalah Pink Eye, Orf, Enteritis, dan Flu. Sementara sesudah disembelih, ada beberapa hewan kurban yang kedapatan terinfeksi cacing hati. Penyakit ini tidak dapat terdeteksi ketika hewan masih hidup.

“Karena itu, masyarakat diimbau membeli hewan kurban yang telah dipastikan sehat. Sebagai tanda hewan sehat dan memenuhi syarat untuk dikurbakan, diberi kalung bertuliskan 'Sehat dan Memenuhi Syarat',” ujar Maria.

Pemilik depot hewan kurban Asep Suhaya (45) mengungkapkan, sebelum ada pemeriksaan oleh petugas, dia selalu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap hewan kurban miliknya. Setiap tahun, dia menjual hewan kurban sapi sebanyak 350-400 ekor.

Sapi-sapi itu berasal dari beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Pati, Lumajang, Trenggalek, dan Tuban. "Demi keamanan dan kesehatan kurban, selain ada pemeriksaan rutin oleh pegawai, saya juga membersihkan kandang dari kotoran," ungkap Asep.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8444 seconds (0.1#10.140)