Banyak Anak Tak Bahagia, Ini Penyebabnya

Rabu, 10 April 2019 - 12:20 WIB
Banyak Anak Tak Bahagia, Ini Penyebabnya
Talkshow Nestle Lactogrow tentang tumbuh kembang anak. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Tingkat kebahagiaan anak ternyata sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan kecerdasannya. Namun, banyak orang tua yang mengabaikan kebahagiaan anak.

Menurut Brand Eksekutive Nestle Lactogrow Pramudita Sarastri, anak yang bahagia menjadi fondasi untuk kebahagiaan di masa depan. Karena, kebahagiaan di saat dewasa dibentuk sejak kecil.

Anak yang bahagia, kata dia, bisa dilihat dari beberapa hal. Misalnya raut muka ceria dan tidak murung. Ciri lainnya, anak memiliki minat belajar yang bagus, memiliki banyak teman, dan memiliki rasa empati terhadap lingkungan, keluarga, serta sesama.

"Sayangnya, ada anak yang tidak bahagia. Disebabkan oleh beberapa hal. Faktor pendukung juga cukup berpengaruh adalah peran orang tua. Sayangnya, hasil survei menyebut, banyak orang tua tidak hadir 31%, atau hadir tidak terlibat 21%, dan hadir serta terlibat 41%," jelasnya pada acara Talkshow Nestle Lactogrow di Bandung, belum lama ini.

Menurut dia, faktor orang tua masuk pada unsur stimulasi dan simulasi. Stimulasi ketika orang tua hadir memberikan rangsangan kepada anak. Sementara, simulasi ketika orang tua bermain bersama anak. Unsur ketiga adalah nutrisi.

Menurut Dokter Spesialis Anak Ariani Dewi Widodo, para orang tua harus memastikan stimulasi anak cukup, sesuai dengan kebutuhan tubuh si anak. Karena, kesempatan emas tumbuh kembang anak adalah 1.000 hari kehidupan pertama. Sejak kehamilan hingga usia dua tahun.

"Saat itu, perkembangan terjadi sangat cepat. Sehingga kita harus memastikan asupan makanan dan gizi anak cukup. Salah satunya yaitu memberi makanan prebiotik, seperti yoghurt, tempe, dan lainnya," beber dia.

Bahkan, dia mengutip pesan Socrates, bahwa semua penyakit dimulai dari saluran pencernaan. Karena di pencernaan ada bakteri baik dan buruk. Bakteri baik anak dominan bila asupan nutrisi baik. Sementara, dengan adanya prebiotik akan membawa anak sehat, bahagia, belajar baik.

Psikolog Elizabeth Santosa mengatakan, ada beberapa tips agar anak bahagia, yaitu makan makanan bergizi dan tepat waktu, ada waktu bermain dan eksplorasi, mengekspresikan emosi positif, cukup waktu tidur, berikan cinta tanpa syarat, antusias mendengar.

"Orang tua bisa memulai dari hal kecil. Misalnya menanyakan sesuatu yang positif. Misalnya menanyakan kabar baik kepada anak dan istri setiap hari. Dengan begitu, mereka akan diajarkan menilai sesuatu yang positif," kata dia.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9080 seconds (0.1#10.140)