Pengembangan Potensi Pariwisata Bandung Perlu Kolaborasi Antarpihak

Rabu, 10 April 2019 - 00:15 WIB
Pengembangan Potensi Pariwisata Bandung Perlu Kolaborasi Antarpihak
Presiden IMA Chapter Bandung Lina Aulina (tengah). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensi pariwisata Kota Bandung, perluk kolaborasi antarpihak. Selama ini, pengembangan sektor ini masih berjalan sendiri-sendiri.

Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Bandung Lina Aulina mengatakan, pariwisata merupakan industri yang cukup menjanjikan bagi Kota Bandung.

Banyak potensi yang dimiliki, mulai dari pariwisata yang disediakan alam hingga pariwisata buatan seperti fesyen, kuliner, dan lainnya.

“Sesuai harapan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Industri pariwisata diharapkan menjadi leading sektor bagi perekonomian Jabar. Namun sayang, pemasaran pariwisata Bandung dengan segala potensinya, belum optimal,” kata Lina pada acara seminar dan Pelantikan IMA Chapter Bandung periode 2019-2021 di Hotel Aryaduta, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Selasa (9/4/2019).

Menurut dia, belum optimalnya pemasaran pariwisata Bandung dapat dilihat dari kadar popularitas, terutama pada tataran internasional. Belum banyak turis mancanegara yang menjadikan Bandung kota tujuan wisata, layaknya Bali.

Padahal, kata dia, secara potensi, Bandung memiliki kelebihan sektor pariwisata dibanding daerah lain. Ada wisata kuliner, budaya, industri kreatif, belum lagi ada 16 industri kreatif yang bisa dijual. Sektor tersebut bisa menjadi lokomotif pariwisata Kota Bandung.

Lina menyarankan, untuk memaksimalkan potensi pariwisata di Kota Bandung, perlu ada kolaborasi antar-stakeholder. Untuk pemasaran misalnya, Pemkot Bandung bisa menggandeng IMA sebagai tenaga pemasaran.

“Intinya, untuk mendongkrak pariwisata Bandung, perlu ada kolaborasi. Masih ada potensi destinasi wisata yang perlu dioptimalkan. Itu paralel dengan memanfaatkan beberapa potensi yang ada. Misalnya UKM dan mereka yang ahli dalam bidang jasa.

Hal senada juga dikemukakan penasehat IMA Kota Bandung, yang juga Ketua Kadin Jabar Agung Suryamal Sutisno. Dia mengatakan, perlu ada kolaborasi dengan semua pihak untuk memaksimalkan potensi pariwisata yang dimiliki Bandung.

“Pariwisata kita juga tertinggal oleh Malaysia. Promosi mereka cukup bagus. Itu karena didorong penggunaan teknologi, hasil kolaborasi antar pihak. Sementara di Indonesia, kita masih melangkah ke arah sana,” beber Agung.

Diakui dia, banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan di sektor pariwisata. Di Jabar, ada sekitar 600 destinasi wisata. Sayangnya, tak kurang dari 60% kondisi infrastrukturnya belum memadai.

Percepatan kolaborasi dan komitmen semua pihak, diharapkan dapat mendongkrak sektor pariwisata di Jabar. Berkembangnya pariwisata, kata dia, secara langsung akan menggerakan ekonomi masyarakat.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7154 seconds (0.1#10.140)