Longsor Timpa 1 Rumah di Cipatat, 8 Terancam Pergerakan Tanah
A
A
A
BANDUNG BARAT - Bencana pergerakan tanah dan longsor terjadi di dua lokasi di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (8/4/2019) dini hari.
Bencana itu diakibatkan oleh intensitas curah hujan tinggi akhir-akhir ini di wilayah Cipatat dan sekitarnya. Bahkan hujan turun sejak Minggu (7/4/2019) petang hingga Senin (8/4/2019) dini hari.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, bencana pergerakan tanah terjadi di Kampung Cilimus RT 3/14, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat.
Sementara longsor terjadi di Jalan Provinsi, Kampung Cibogo RT 03/04, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, dan menimpa satu rumah yang dihuni oleh satu keluarga.
Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo melalui petugas lapangannya, Rudi Wibiksana dan Tatang Garnita mengatakan longsor yang terjadi di Kampung Cibogo RT 3/4, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.
Satu rumah rusak tertimpa material tanah adalah milik Agus (61) dan istrinya Eriah (52). "Saat longsor, Eriah sedang tidur sehingga dia mengalami luka ringan dengan memar di bagian punggung," kata Duddy di Ngamprah, Senin (8/4/2019).
Sedangkan bencana pergerakan tanah di Kampung Cilimus RT 3/14, Desa Citatah yang berdampak pada delapan rumah serta enam rumah lainnya terancam.
Antara lain,milik Rohandi (45) yang dihuni enam jiwa, Uju (50) 2 jiwa, Agi (40) 3 jiwa, Bahuri (70) 2 jiwa, Wawan (35) 4 jiwa, Acep (32) 4 jiwa, Asep Purnama (35) 3 jiwa, dan Agus Sudrajat (40) 3 jiwa.
BPBD KBB, telah terjun ke lapangan dan melakukan pengecekan dengan memasang rambu peringatan. "Alhamdulillah tak ada korban ataupun kejadian hal yang negatif dalam pergerakan tanah ini," ujar dia.
Sebelumnya, bencana alam juga terjadi pada Jumat (5/4/2019) di Desa Karyamukti, Kecamatan Cililin, berupa tanah longsor dan jembatan putus yang mengakibatkan terputusnya akses jalan antardesa.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Dicky Maulana mengatakan, pihaknya di bawah kordinator Sekretaris Daerah, Asep Sodikin telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bandung Barat.
"Jembatan yang putus akan diperbaiki oleh PUPR dan ada SD yang rusak satu lokal itu nanti diperbaiki oleh Disdik. Sementara kami penanganannya hanya pada kejadian saja. Saat ini KBB berstatus siaga bencana sampai 31 Mei 2019," kata Dicky.
Bencana itu diakibatkan oleh intensitas curah hujan tinggi akhir-akhir ini di wilayah Cipatat dan sekitarnya. Bahkan hujan turun sejak Minggu (7/4/2019) petang hingga Senin (8/4/2019) dini hari.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, bencana pergerakan tanah terjadi di Kampung Cilimus RT 3/14, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat.
Sementara longsor terjadi di Jalan Provinsi, Kampung Cibogo RT 03/04, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, dan menimpa satu rumah yang dihuni oleh satu keluarga.
Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo melalui petugas lapangannya, Rudi Wibiksana dan Tatang Garnita mengatakan longsor yang terjadi di Kampung Cibogo RT 3/4, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.
Satu rumah rusak tertimpa material tanah adalah milik Agus (61) dan istrinya Eriah (52). "Saat longsor, Eriah sedang tidur sehingga dia mengalami luka ringan dengan memar di bagian punggung," kata Duddy di Ngamprah, Senin (8/4/2019).
Sedangkan bencana pergerakan tanah di Kampung Cilimus RT 3/14, Desa Citatah yang berdampak pada delapan rumah serta enam rumah lainnya terancam.
Antara lain,milik Rohandi (45) yang dihuni enam jiwa, Uju (50) 2 jiwa, Agi (40) 3 jiwa, Bahuri (70) 2 jiwa, Wawan (35) 4 jiwa, Acep (32) 4 jiwa, Asep Purnama (35) 3 jiwa, dan Agus Sudrajat (40) 3 jiwa.
BPBD KBB, telah terjun ke lapangan dan melakukan pengecekan dengan memasang rambu peringatan. "Alhamdulillah tak ada korban ataupun kejadian hal yang negatif dalam pergerakan tanah ini," ujar dia.
Sebelumnya, bencana alam juga terjadi pada Jumat (5/4/2019) di Desa Karyamukti, Kecamatan Cililin, berupa tanah longsor dan jembatan putus yang mengakibatkan terputusnya akses jalan antardesa.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Dicky Maulana mengatakan, pihaknya di bawah kordinator Sekretaris Daerah, Asep Sodikin telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bandung Barat.
"Jembatan yang putus akan diperbaiki oleh PUPR dan ada SD yang rusak satu lokal itu nanti diperbaiki oleh Disdik. Sementara kami penanganannya hanya pada kejadian saja. Saat ini KBB berstatus siaga bencana sampai 31 Mei 2019," kata Dicky.
(awd)