Groundbreaking Tol Dalam Kota NS Link Tunggu Kepastian Pusat

Senin, 08 April 2019 - 20:36 WIB
Groundbreaking Tol Dalam Kota NS Link Tunggu Kepastian Pusat
Kemacetan di Kota Bandungkerap terjadi terutama pada akhir pekan. Karena itu, pemerintah berencana membangun tol dalam kota NS Link. Foto/SINDO/Dok
A A A
BANDUNG - Setelah mendapat lampu hijau dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Pemprov Jabar kini tinggal menunggu kepastian jadwal resmi groundbreaking proyek Tol North-Sout Link (Tol NS Link) dari pemerintah pusat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa mengungkapkan, berdasarkan laporan Direktur PT Jasa Sarana Diah S Wahyusari, rencana groundbreaking yang akan dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tinggal menunggu pengumuman resmi dari pihak Istana Kepresidenan.

"Nanti Istana yang akan mengumumkan langsung kapan waktunya, kami di provinsi mempersiapkan," kata Iwa di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (8/4/2019).

Pihaknya mengaku terus melakukan persiapan, baik dari sisi regulasi maupun kebutuhan-kebutuhan di lapangan bersama konsorsium PT Citra Marga Lintas Jabar sebagai pihak yang akan membangun jalan tol layang sepanjang kurang lebih 14 kilometer tersebut. "Baik itu regulasi dan kewenangan yang sesuai dengan kewenangan provinsi," ujar dia.

Meski posisinya masih menunggu jadwal resmi dari Istana, namun Iwa menyatakan, groundbreaking Tol NS Link dipastikan dilakukan April 2019 ini. "April ini Insya Allah. Kepastiannya yang pasti April ini," tutur Iwa.

Iwa melanjutkan, keputusan dimulainya proyek Tol NS Link menjadi kewenangan pemerintah pusat karena pembangunan jalan tol merupakan kewenangan pihak Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT). Adapun persiapannya, kata Iwa, sudah sangat siap.

"Dari berbagai aspek sudah siap, ini mungkin tol yang relatif cepat pelaksanaanya," kata Iwa meyakinkan.

Sementara itu, Direktur PT Jasa Sarana Diah S Wahyusari menambahkan, pihaknya menaksir biaya konstruksi untuk Seksi I yang membentang antara Pasir Koja-Leuwi Panjang mencapai Rp1,5 triliun.

Dengan teknologi elevated atau tol layang di lahan milik Pemprov Jabar, dia memastikan, pihaknya tidak banyak mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan. "Kami masih hitung ulang besarannya, perhitungan awal kami sekitar Rp1,5 triliun investasi fisik seksi I," kata Diah.

Dia mengemukakan, pembangunan Tol NS Link yang semula direncanakan membentang dari kawasan Pasir Koja-Supratman, Kota Bandung itu dikehendaki berubah trase menjadi Pasir Koja-Cicaheum karena dikhawatirkan merusak cagar budaya dan kawasan hijau.

Adapun groundbreaking proyek tol yang diprakarsai oleh PT Citra Marga Lintas Jabar yang merupakan konsorsium dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Jasa Sarana akan dilakukan di lahan dekat pintu Tol Pasir Koja yang merupakan lahan milik PT Jasa Marga.

"Seksi pertama Pasirkoja-Leuwipanjang sejauh 7,4 kilometer. Pembangunan tol ini sekaligus memastikan komitmen PT Jasa Sarana mempertahankan kepemilikan saham di CMLJ," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Proyek jalan Tol NS Link dipastikan segera dibangun. Pembangunan tol pemecah kemacetan Kota Bandung itu tinggal menunggu lampu hijau dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Kepastian tersebut disampaikan Sekda Jabar Iwa Karniwa setelah pihaknya menggelar rapat lanjutan bersama BPJT Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), BUMD PT Jasa Sarana, dan Pemkot Bandung.

"Positif, pembangunan jalan layang tol (NS Link) tahap pertama ini akan dilakukan," ungkap Iwa di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (12/3/2019).
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 7.0321 seconds (0.1#10.140)